RADAR GARUT- Beredar Boneka Bayi Palestina “Berdarah” yang Viral Ternyata Sindiran Kreatif, Cek Faktanya, cek lebih detail lagi informasinya diartikel yang ada disini ya.
Sebuah kontroversi muncul ketika beredar foto boneka bayi Palestina yang “berdarah” di media sosial.
Boneka itu digambarkan dengan keffiyeh melingkar di badannya dan percikan warna merah yang menyerupai darah.
Baca Juga:Produksi Film Stranger Things Musim Kelima Resmi Dimulai Meski Mendapat Ancaman BoikotHaechan NCT Absen dari Kegiatan karena Radang Amandel
Unggahan ini seolah-olah menuduh bahwa Israel membuat dan menjual boneka bayi Palestina sebagai bentuk sindiran terhadap kekerasan yang dialami anak-anak Palestina.
Unggahan ini muncul dari akun Instagram @vlocke_negro pada Rabu, 10 Januari 2024, yang menunjukkan potret boneka bayi tersebut.
Dalam captionnya, ditulis, “Tentara Elite Israel. Termasuk bayi Palestina.” dan menambahkan “Made in Israel,” memberikan kesan bahwa boneka tersebut merupakan produk dari Israel.
Namun, dalam unggahan selanjutnya, pemilik akun tersebut mengungkapkan bahwa boneka bayi yang beredar hanya sebuah sindiran kreatif sebagai bentuk protes terhadap situasi di Jalur Gaza.
Ditegaskan bahwa boneka ini tidak dibuat oleh Israel atau dijual di pasar Meksiko seperti yang diindikasikan pada awalnya.
“Tidak ada seorang pun yang meninggal dalam melakukan protes ini yang mencoba menggambarkan apa yang terjadi setiap hari di Jalur Gaza,” tulisnya. Ia menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap kekerasan dan genosida yang terjadi di Palestina.
Pada tanggal 5 Januari 2024, mereka mendekati pedagang mainan keliling dalam rangka “Hari Raja” dan merencanakan proyek ini.
Baca Juga:MG Motor Indonesia Merilis Harga Mobil Listrik Lokal, MG 4EV dan New ZS EVPemerintah AS Menyetujui ETF Bitcoin, Membuka Peluang Investasi Kripto
Boneka ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah karya kreatif yang memperoleh perhatian media dan media sosial untuk menyuarakan isu tersebut.
Dalam penutup unggahannya, pemilik akun menyampaikan permintaan maaf jika ada yang merasa tersinggung.
“Permintaan maaf jika kami menyakiti atau menyinggung mereka. Dari sungai ke laut. Palestina akan menang,” tutupnya.
Kisah ini menjadi contoh bagaimana kreativitas bisa digunakan untuk menyuarakan isu-isu penting, meskipun perlu kejelasan agar tidak menimbulkan kebingungan atau miskomunikasi terkait asal-usul dan tujuan dari karya seni tersebut.