RADAR GARUT- Berikut Kontroversi Terkait Pernyataan Anies Baswedan dan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dalam Debat Pilpres 2024, untuk itu mari lihat informasinya dibawah ini ya.
Debat Pilpres 2024 ketiga memunculkan sorotan tajam terkait pernyataan Anies Baswedan mengenai kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Isu-isu terkait pertahanan, keamanan, geopolitik, dan politik luar negeri menjadi pusat perhatian dalam sesi debat tersebut.
Baca Juga:Jadwal Pendaftaran CPNS 2024, Cek Formasi, Link, dan Cara Daftar Disini!Peringatan Keamanan! Waspada Email Palsu yang Meminta Pemindaian Kode QR
Anies Baswedan menyoroti etika Prabowo terkait dugaan pelanggaran di Kementerian Pertahanan, khususnya melalui PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
Pernyataan tersebut mengundang perhatian masyarakat terhadap peran PT TMI dan keterlibatannya di dalamnya.
Dari informasi yang dihimpun dari situs resmi PT TMI, perusahaan tersebut telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri, termasuk PT PAL, Dirgantara Indonesia, dan Pindad yang bergerak di bidang alutsista nasional. PT TMI disebut memiliki kantor pusat di Gedung Ratu Prabu 1, Cilandak, Jakarta.
Meski rekam jejak PT TMI tidak banyak terungkap, sorotan tertuju pada draft Raperpres yang beredar pada Juni 2021.
Draft tersebut menyebutkan PT TMI dalam pengadaan alpahankam di Kemhan senilai 124,9 miliar dolar AS atau setara Rp1.760 triliun.
Seiring beredarnya draft tersebut, surat dari Menhan Prabowo Subianto juga mengonfirmasi PT TMI sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam program tersebut.
PT TMI kemudian membantah isu miring tersebut melalui pernyataan dari Corporate Secretary PT TMI, Wicaksono Aji.
Baca Juga:6 Film Jennifer Lawrence, Termasuk No Hard Feelings, Kini Bisa Ditonton di NetflixIvan Gunawan Menangis Saat Pamitan dari Program Brownis Trans TV
Dalam pernyataannya, PT TMI membantah adanya kontrak pengadaan atau pembelian oleh Kementerian Pertahanan dan menjelaskan bahwa peran utama perusahaan adalah memberikan analisis dan masukan terkait transfer of technology (ToT) kepada pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta.
Dalam rilisnya, PT TMI menegaskan bahwa perusahaan ini dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan dan didukung oleh para ahli alutsista, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa.
Mayor Jenderal TNI (Purn) Glenny Kairupan dan Harsusanto menjabat sebagai Chairman dan President/CEO PT TMI.
Dengan demikian, kontroversi ini semakin memperlihatkan ketidaksepakatan antara pihak-pihak terkait isu-isu di sektor pertahanan dan keterlibatan PT TMI di dalamnya.