Akan tetapi, Prabowo yang tampaknya menjawab dengan secara normatif, dengan menyatakan bahwa bangsa tersebut yang harus memiliki pengetahuan mengenai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan keamanan siber. Dari segi strategi debat, Prabowo yang diharapkan unggul justru larut dalam emosinya, sehingga jawaban-jawaban yang strategis dan konkret tidak terlihat.
Iqbal juga menyinggung gaya naratif dan taktis Ganjar yang mampu mengartikulasikan gagasan tentang sistem pertahanan 5.0, harmonisasi dan sinkronisasi sistem keamanan, dan pengakuan global atas karya-karya Indonesia. Ganjar dengan secara khusus mempertanyakan Prabowo tentang pembelian alutsista bekas dan kegagalan pencapaian target pertahanan.
Sementara itu, Anies, pada sejak sesi pembukaan, menekan Prabowo dengan taktik gegenpressing (istilah dalam sepak bola) yang sangat kuat dengan mempertanyakan anggaran Kementerian Pertahanan, mengkritik ketidakmampuan Prabowo yang untuk meningkatkan kesejahteraan TNI, Polri, dan PNS pertahanan. Anies juga yang dikritik karena ketidakmampuannya untuk melindungi sebuah sistem keamanan nasional dan sosial dari berbagai ancaman, seperti peretasan, narkotika, pencurian ikan dan pasir, dan serangan siber.
Baca Juga:Prabowo Sindir Salah Satu Capres Yang Asal Bicara Tanpa Sebuah DataTruk Boks Dengan Bermuatan Surat Suara Pemilu Terjun Ke Jurang
Demikian informasi mengenai Prabowo Yang Dihajar Habis-habisan Oleh Anies-Ganjar Dalam Debat Capres Ketiga.