GARUT – Abah Endang, yang saat ini sudah menginjak usia 84 tahun masih berjuang mencari sesuap nasi demi menyambung hidup dengan cara berjualan bawang merah dan juga bawang putih.
Endang, Lansia yang mengaku tinggal di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut itu seharusnya sudah beristirahat dikarenakan faktor umur. Usianya bisa dikatakan sudah sangat renta, namun Ia tetap semangat menjajakan daganganya, meski pendengaran dan juga penglihatanya sudah sangat berkurang.
Endang yang lahir pada tahun 1940 itu mengaku sudah 10 tahun terkahir berjualan bawang merah dan juga bawang putih.
Baca Juga:Polsek Cisompet Amankan Dua Pemuda Diduga Pelaku Curanmor, Motor Dikunci Leher Bisa DiembatYudha: Bupati Garut dan Sekda Gagal Membina, Pegawai Non ASN Dilarang Kampanye Berdasarkan Surat Edaran Kemenpan RB
” Kalau dulu waktu masih muda jualan segon, sekarang sudah 10 tahun jualan ini,” ujar Endang, dengan nada terbata-bata saat ditemui sedang menjajakan dagangannya, di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut kota, Kabupaten Garut. Senin 8 Januari 2023.
Endang mengatakan, bahwa istri tercintanya telah meninggal dunia 3 tahun yang lalu. “Istri sudah meninggal, kalau anak ada 7, cucu banyak, bao juga banyak tidak tahu ada berapa, lupa,” katanya.
Endang mengungkapkan, bahwa dagangannya itu diambil dari pasar dan Ia hanya mengambil keuntungan sedikit.
” Ini bawang dari pasar, saya hanya moles saja. Ini di jual 10ribu dan 15 ribu, setengah kilo. Anak saya yang biasanya bawa ke pasar, saya hanya jualan saja,” ungkapnya.
Saat ini Endang berjualan di Jalan Ahmad Yani percis di samping Bjb. Sebelumnya Ia selalu berjualan berkeliling.
” Sekarang mah di sini saja, dulu pake tanggungan berkeliling. Sudah tua sekarang jadi disini saja,” ujarnya.
Ditempat yang sama, seorang tukang parkir di sana menyampaikan, bahwa Endang ini sudah sangat kesulitan saat diajak komunikasi.
Baca Juga:Kasatpol PP Sebut Anggota Regu yang Terlibat dalam Video Viral Alami Down Secara MentalKetua DPC PDI Perjuangan Garut Gelar Nobar Debat Capres, Sediakan Doorprize Mesin Cuci Bagi Relawan dan Warga
” Saya disini tiap hari sama abah ini, dia kesulitan kalau diajak komunikasi karena pendengarannya sudah berkurang, penglihatanya juga sudah terganggu. Tak jarang, abah Endang ini terkadang salah saat melakukan pengembalian uang dari pembelinya,” Pungkasnya (Ale)