GARUT – Rutan (Rumah Tahanan) Kelas IIB Garut menggelar kegiatan doa bersama yang dihadiri oleh para pegawai dan warga binaan untuk mendoakan korban kecelakaan tragis akibat tabrakan kereta api di Cicalengka, Bandung pada Jumat (5/1). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ungkapan solidaritas dan dukungan bagi para korban dan keluarga mereka.
Tragedi tabrakan kereta api yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka di Cicalengka, Bandung, menjadi perhatian bagi warga binaan Rutan Garut. Dalam kegiatan doa bersama ini, warga binaan serta petugas Rutan Garut berkumpul untuk menyampaikan doa dan harapan bagi kesembuhan dan ketabahan bagi mereka yang terkena dampak kecelakaan tersebut.
Kepala Rutan Garut Fahmi Rezatya Suratman turut aktif dalam kegiatan ini untuk menggalang kebersamaan dan empati bagi para korban. Doa bersama juga menjadi momen bagi warga binaan untuk memanjatkan doa dan kesyukuran atas keselamatan serta kesempatan hidup yang diberikan kepada mereka.
Baca Juga:Korban Meninggal Dunia akibat Tabrakan Kereta di Cicalengka jadi 4 OrangSedang Tidur Dengar Suara Gemuruh, Rumah Irfan Tiba-Tiba Roboh Jelang Subuh
“Pada kesempatan ini, kami bersama para warga binaan Rutan Garut turut berdoa untuk korban yang meninggal dan kesembuhan juga ketabahan bagi para korban dan keluarga mereka yang terdampak kecelakaan tragis tabrakan kereta api di Cicalengka, Bandung. Semoga mereka diberi kekuatan dan kesembuhan yang sempurna,” ujar Fahmi.
Fahmi mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga menjadi panggilan untuk lebih peduli terhadap keselamatan dalam mobilitas sehari-hari.
“Momen doa bersama ini juga menjadi ajang refleksi bersama bagi para warga binaan tentang pentingnya keselamatan dalam setiap perjalanan, serta untuk senantiasa berhati-hati di jalan raya maupun di sekitar area transportasi umum,” ucapnya.
“Dengan doa dan kebersamaan ini, diharapkan dapat memberikan dukungan moral dan kekuatan bagi para korban, keluarga mereka, serta untuk memperkuat semangat gotong-royong dalam menghadapi cobaan dan musibah yang menimpa,” pungkasnya. (red)