RADAR GARUT- Berikut Super League Tetap Kontroversial Meski Dilegalkan oleh Pengadilan Eropa, untuk itu juga simak artikel ini hingga selesai ya agar paham.
Kontroversi seputar European Super League (Super League) kembali memanas setelah Pengadilan Eropa memutuskan bahwa UEFA dan FIFA tidak dapat melarang kehadiran kompetisi baru ini.
Pengadilan Eropa menyatakan bahwa Super League dapat menjadi kompetisi alternatif dan melarangnya dianggap melanggar hukum persaingan Uni Eropa.
Baca Juga:Antusiasme Mudik Meningkat Seiring Libur Natal dan Tahun Baru yang DekatPresiden Jokowi: Tahun 2024 Akan Penuh Optimisme untuk Perekonomian Indonesia
Meskipun mendapat dukungan hukum, sejumlah klub top Eropa secara bersama-sama menolak untuk bergabung dengan Super League.
Atletico Madrid menjadi klub pertama yang menolak, menyatakan bahwa keluarga sepak bola Eropa tidak mendukung kehadiran Super League. Klub-klub lain yang mengikuti langkah ini antara lain Manchester United, Bayern Munchen, Sevilla, Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, dan klub-klub lainnya.
Atletico Madrid menekankan bahwa sebagian besar negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol (kecuali Real Madrid dan Barcelona), menolak Super League.
Mereka menyatakan dukungan untuk melindungi keluarga sepak bola Eropa, menjaga liga domestik, dan memastikan kualifikasi kompetisi Eropa didasarkan pada performa di lapangan setiap musim.
Manchester United mengonfirmasi komitmen penuh mereka untuk berpartisipasi dalam kompetisi UEFA dan menjalin kerja sama positif dengan UEFA, Premier League, serta sesama klub melalui European Club Association (ECA) untuk pembangunan sepak bola Eropa.
Sementara Bayern Munchen menegaskan bahwa Super League akan menjadi ancaman terhadap pentingnya liga nasional dan struktur sepak bola Eropa.
CEO Bayern, Jan Christian Dreesen, menyatakan komitmen mereka terhadap kompetisi antarklub Eropa di bawah payung UEFA.
Baca Juga:Ganjar Pranowo-Mahfud MD Berkomitmen Hadirkan Internet Super Cepat, Gratis, dan Merata untuk Pendidikan IndonesiaKapal IDF Hancur Tanpa Sisa! Houthi Yaman Hujani Kapal Israel dengan Rudal dan Drone di Laut Merah
Meskipun Pengadilan Eropa memberikan legalitas pada Super League, keputusan klub-klub besar ini menunjukkan bahwa perdebatan dan ketegangan terkait masa depan kompetisi ini masih berlanjut.
Di sisi lain, UEFA merespons keputusan Pengadilan Eropa dengan tenang, tetap teguh pada komitmennya untuk menegakkan piramida sepak bola Eropa dan memastikan bahwa piramida tersebut tetap melayani kepentingan masyarakat yang lebih luas.
UEFA menyatakan bahwa mereka akan terus membentuk model olahraga Eropa secara kolektif dengan berbagai pihak terkait.