RADAR GARUT- Berikut Antusiasme Mudik Meningkat Seiring Libur Natal dan Tahun Baru yang Dekat, ubtuk itu juga kalian juga bisa simak informasinya diartikel ini ya.
Pemerintah menetapkan libur dan cuti bersama pada hari raya Natal pada 25-26 Desember 2023, yang berdekatan dengan libur akhir pekan pada 23-24 Desember.
Momentum libur panjang ini memicu antusiasme masyarakat untuk melakukan mudik atau bepergian.
Baca Juga:Presiden Jokowi: Tahun 2024 Akan Penuh Optimisme untuk Perekonomian IndonesiaGanjar Pranowo-Mahfud MD Berkomitmen Hadirkan Internet Super Cepat, Gratis, dan Merata untuk Pendidikan Indonesia
Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini, seperti Evelen Besthari (30), seorang karyawan swasta di Jakarta, yang memilih cuti sejak Jumat (22/12/2023) untuk pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19, Evelen merasa antusias karena mudik tanpa adanya pembatasan sosial atau syarat perjalanan yang rumit.
Liburan akhir tahun menjadi momen istimewa untuk merayakan Natal bersama keluarga. Para pemudik mempersiapkan perjalanan panjang, seperti Yuli Nugrahani (49) dari Bandar Lampung, yang berencana menggunakan bus untuk menghindari macet saat puncak arus mudik.
Hasil survei Kementerian Perhubungan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pergerakan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru, dengan potensi mencapai 107,63 juta orang.
Mayoritas responden merencanakan perjalanan wisata, diikuti oleh pulang kampung dan merayakan Natal di kampung halaman.
Meski reservasi hotel belum meningkat secara signifikan, diharapkan lonjakan terjadi menjelang tanggal 25 Desember 2023.
Kendaraan pribadi tetap menjadi moda transportasi favorit, dengan penggunaan sepeda motor dan transportasi umum seperti kereta api, pesawat, dan bus.
Baca Juga:Kapal IDF Hancur Tanpa Sisa! Houthi Yaman Hujani Kapal Israel dengan Rudal dan Drone di Laut MerahGangguan Layanan: Platform X Tak Bisa Diakses, Ribuan Pengguna Keluhkan
Pengamat transportasi merekomendasikan kepada pemudik untuk memperhatikan kondisi jalur perjalanan, menggunakan informasi dari pemerintah dan kepolisian, serta memastikan ada dua pengemudi untuk menjaga keselamatan.
Meskipun demikian, Djoko Setijowarno, seorang pengamat transportasi, mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan penggunaan transportasi publik yang sudah lebih baik dan nyaman.