RADAR GARUT – Diserang OTK, Viral video amatir santriwati yang menangis histeris, begini kronologi aslinya.
Kini ada sebuah video amatir yang memperlihatkan sekumpulan santriwati yang menangis histeris sebab diserang orang tak dikenal (OTK) yang beredar viral di media sosial.
Dalam video yang beredar itu, santriwati yang berkumpul di dalam suatu ruangan tak berhenti menangis.
Baca Juga:Dapat Rumah dan Uang Sekardus? Begini Kisah Penjual Donat yang Memberikan Daganganya Ke BuleBegini Kronologis Bus Pariwisata Sebelum Alami Kecelakaan di Tol Jagorawi
Di tengah suasana yang sangat mencekam itu, muncul 2 orang pria dari balik pintu yang terbuka.
Pria yang tak diketahui identitasnya itu berusaha buat menenangkan para santriwati.
“Kami datang memperbaiki. Kami bagian dari keluarga mau memperbaiki. Bagaimanapun kalian tetap santri,” Ungkap jelas pria itu.
“Hubungannya antara pribadi dengan pemilik tanah tidak ada hubungannya dengan kalian,” imbuhnya.
Terus, terlihat ada seorang santri yang mau menjelaskan alasan mereka menangis histeris itu.
Menurutnya, ada pria yang tiba-tiba datang saat mereka sedang mengaji.
Pria tersebut terus menarik kerudung seorang ustazah sekaligus guru mereka sampai teringkap.
Kendati demikian, pria tersebut tetap meminta para santriwati buat tetap tenang.
Baca Juga:Polisi Incar Pelaku Penyerangan Pelajar di Bogor yang Tewas MengenaskanTawuran di Warudoyong Sukabumi, 3 Remaja Diamankan Polisi
Namun situasi tak mereda, terlebih lagi ketika para santriwati melihat adanya kobaran api dari luar ruangan.
Terus seperti apa kronologi kejadiannya?
Peristiwa santriwati itu menangis histeris yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqamah, Kecamatan Cilallang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada hari Rabu tanggal 13 desember tahun 2023 malam.
Pengelola Ponpes Darul Istiqamah, Syukran Muadz juga menjelaskan, awalnya kegiatan di pondok itu berjalan sebagaimana biasanya.
Para santriwati itu melakukan aktivitas pengajian usai salat Isya.
Terus, sekitar pukul 21.00 Wita, gerombolan orang yang tidak dikenal masuk ke area pondok pesantren.
“Kejadiannya tadi, sekitar pukuk 21.00 Wita,” kata Syukran, dikutip dari Tribun-Timur pada Kamis (14/12/2023).
“Anak-anak sedang melakukan aktivitas biasanya, pasca salat isya, mereka mengaji,” lanjutnya.
Menurut Syukran, kedatangan pria itu dipicu ada rasa emosi sebab ada isu pemukulan anak pemilik tanah wakaf.
“Tiba-tiba datang ada sekitar 50 orang yang kami duga preman. Mereka marah, karena mendengar kabar anak pemilik tanah wakaf ini dipukul,” bebernya.