RADAR GARUT – Melalui Salarea Mengajar di kelas barista muda, sebanyak 20 pelajar SMA PGRI Cibatu mengikuti Edutrip Kopi Cibatu ke Demplot Kopi Jamkrindo-Bungarungkup.
Diketahui mereka telah menyelesaikan kelas barista selama enam kali pertemuan. Untuk melengkapi pengetahuan peserta barista muda, peserta barista muda berkesempatan melihat langsung aktivitas petani kopi di demplot seperti pembersihan, pemupukan, penyemprotan dan pemangkasan kopi.
Peserta juga berinteraksi dengan para petani dan pedamping petani seputar demplot, jenis kopi yang ditanam, cara pemeliharaan hingga pemanenan.
Baca Juga:Keutamaan Ajaib Solat Subuh, Bisa Dapat Cahaya di Hari KiamatManfaat dalam Perspektif Islam Memberikan Makan Hewan Setiap Hari
Tak hanya di hulu, pengembangan komoditas kopi juga dilakukan di hilirnya dengan sejumlah pelatihan dari mulai penyemaian, cara tanam, pemupukan hingga pemeliharaan kopi di demplot kopi Jamkrindo, yang terletal di Bungarungkup, Desa Girimukti, Kecamatan Cibatu, Garut.
Penguatan kapasitas SDM juga dijalankan lewat sejumlah pelatihan dari mulai pengolahan kopi pasca panen, sortasi, roasting hingga produksi kopi kemasan.
Di w2aktu yang sama, perwakilan dari Perhutani juga memberikan edukasi lingkungan dan kehutanan. “Kita perlu menjaga kelestarian hutan dan memanfaatkannya untuk kegiatan ekonomi seperti dengan menanm kopi,” urai Diki, bagian penyuluh lapangan Perhutani.
“Kondisi hutan di sekitar demplot kopi ini masih terjaga baik. Perhutani bersama masyrakat yang tinggal di sekitar hutan berupaya menjalin kerjasama untuk menjaga kelestarian hutan dan memanfaatkan potensi hutan secara ekonomi,” imbuh Anang, pengawas hutan dari Asisten Perhutani (Asper) Cibatu.
Di samping tanaman kopi, Anang memaparkan keanekaragaman hayati dan hewani di hutan dan pengunungan sekitar Cibatu. “Selain pinus, mahoni, damar, masih ada pohon manglid, rasamala, dan lainny. Di sekitar hutan Garut tertedeksi macam tutul dan macam kumbang,” sebutnya.
Baik Diki maupun Anang, juga berbagi pengalaman selama puluhan tahun mengabdikan diri di kegiatan kehutanan. “Saya pernah tersesat dua minggu di hutan Garut, tiga rekan kami meninggal,” ceritanya. Untuk itu, bagi siapa saja yang masuk hutan, Anang berpesan harus hati-hati dan waspada. “Jangan sembrono dan melanggar pantangan.”
Pada kesempatan yang sama, Pembina Pramuka SMA PGRI Cibatu, Elga Gilang, mengatakan, dengan Edutrip Kopi Cibatu ini diharapkan siswa dapat lebih mengetahui dan bisa sambil belajar di luar dengan memperkenalkan kopi yang ada di Cibatu.