GARUT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut meluncurkan inisiatif edukasi pemilih yang inklusif, mencakup berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga anak punk.
Dalam wawancara di Kantor KPU Garut pada Selasa (05/12/2023), Dindin A. Zaenudin, Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Kabupaten Garut, menjelaskan upaya yang dilakukan untuk menciptakan pemilih cerdas dalam menghadapi Pemilu 2024.
Pemilih pemula, kata Dindin, memiliki jumlah cukup besar sekitar 55% persen dari jumlah daftar pemilih tetap di Garut hampir 2 juta jiwa.
Baca Juga:Samsat Garut Data Baru 87 Persen yang Bayar Pajak, Kepala P3D Ungkap FaktornyaSepanjang Tahun 2023, Kebakaran di Garut Mencapai 454 Kejadian
“Pemilih remaja generasi Z di Garut mencapai 55%, jumlah ini cukup besar mengingat di Garut daftar pemilih tetapnya hamoir 2 juta jiwa yakni sebesar 1.999.961 juta jiwa dan kami berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada mereka. Melalui program ‘Go to School, Go to Campus’ hingga mencakup komunitas-komunitas dan bahkan nelayan serta anak punk,” kata Dindin A. Zaenudin.
Antisipasi terhadap golput menjadi fokus, dengan penekanan bahwa kesuksesan pemilu dinilai dari persentase pemilih yang aktif. KPU Garut terus melakukan sosialisasi agar pemilih pemula tidak golput, terutama mereka yang masih awam dan rentan dipengaruhi.
“Sosialisasi telah mencapai 82% sekolah di Kabupaten Garut. Kami juga akan melaksanakan sosialisasi pada pertengahan Desember dengan MGMP Guru PKN, khususnya untuk siswa yang telah berusia 17 tahun. Mereka akan diberikan edukasi tentang menjadi pemilih berkualitas dan menjadikan Pemilu 2024 sukses,” tambahnya.
KPU Garut berharap edukasi yang luas ini akan membentuk pemilih yang informan, aktif, dan berperan dalam menentukan arah masa depan melalui partisipasi dalam Pemilu 2024.(Taufik)