GARUT – Hadi, warga Kampung Cikeusik RT 05 RW 03, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, berjuang menafkahi keluarga dengan kondisi satu kaki.
Kendati dengan kondisi terbatas seperti itu, Hadi tetap bertanggung jawab dengan keluarganya. Ia berjualan bihun gulung dan Aci telor di SDN Neglasari II dan III.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan yang mengunjungi Hadi di kediamannya, Jumat 1 Desember 2023.
Baca Juga:PDAM Garut Berikan Diskon Menarik dalam Rangka Gebyar Hari Jadi PDAM ke-47Pemkot Banjar Mendapatkan Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik
” Bersama pak Aep Sudayat Kades Neglasari saya mengunjungi kang Hadi seorang penyandang disabilitas tuna daksa yang tak memiliki satu kaki di kampung Cikeusik RT 05 RW 03 desa Neglasari kecamatan kadungora,” ujar Yudha Puja Turnawan.
Yudha menjelaskan, Hadi sejak 10 bulan ke belakang ditimpa musibah. Ia mengalami kecelakaan jatuh dan tertimpa puluhan tabung gas. Hal itu membuat kakinya harus diamputasi.
” Namun yang luar biasa dari kang Hadi ini beliau tetap berjuang mencari nafkah untuk keluarga dengan berjualan bihun gulung dan Aci telor di SDN Neglasari II dan III,” terang Yudha,legislator PDI Perjuangan itu.
” Ini patut menjadi inspirasi kita yang masih diberi kenikmatan sehat dengan tubuh yang lengkap dan normal,” sambung Yudha.
Disamping itu Yudha menjelaskan, Hadi menaruh harapan besar dengan kunjungannya itu. Hadi berharap mendapatkan bantuan kaki prostetik (kaki palsu), agar lebih mudah dalam mencari nafkah untuk keluarganya.
Pada hari ini, Yudha juga sempat memberikan sejumlah bingkisan sembako dan uang tunai untuk Hadi.
“Untuk meringankan beban keluarga kang Hadi saya selaku anggota DPRD memberikan tali asih sembako dan sedikit bantuan uang untuk menambah modal usahanya,” ujar Yudha.
Baca Juga:Walikota dan Wakil Walikota Banjar Hadiri Rapat Paripurna TerakhirBapenda Jabar Akan Larang Penunggak Pajak Beli BBM di SPBU, Begini Tanggapan Pengamat dan Masyarakat
Selain itu Yudha juga akan berusaha agar Hadi mendapatkan bantuan dari Kemensos RI mengenai harapannya mendapatkan bantuan kaki palsu.
“Kondisi kang Hadi ini sudah saya laporkan ke Dinsos Garut dan Dinsos Jabar. Namun di kedua dinas tersebut tak ada pengadaan kaki prostetik ( kaki palsu ). Kondisi kang Hadi Rodiana ini juga saya laporkan kepada Pak Wahyu Dewanto kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi salah satu unit kerja Kemensos RI. Alhamdulillah pihak STPL akan segera melakukan assessment pengukuran kaki prostetik. Semoga kang Hadi juga mendapatkan bantuan kaki prostetik juga bantuan kewirausahaan dari Kemensos RI,” ujar Yudha.