GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan, bahwa Bank Jabar Banten (BJB), terlalu agresif kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Garut, untuk meminjam uang di bank BJB dengan cara menggoda pegawai yang mempunyai gaji.
“Yang BJB itu begini, jadi kita ini khawatir dengan agresifitas BJB yang merangsek kepada mereka yang mempunyai gaji untuk meminjam. Mereka digoda untuk meminjam, agresif sekali,” ujar Rudy Gunawan, Kamis 23 November 2023.
Rudy Gunawan mengatakan, bahwa saat ini pinjaman PNS di Garut ke Bank BJB itu sudah sekitar Rp3 Triliun.
Baca Juga:Perederan Ribuan Botol Miras Berhasil Digagalkan di Garut, Bupati Sebut Tidak Ada Ruang Bagi Penjual MirasGIIAS Bandung 2023 Dibuka, Optimis Transaksi Tembus Rp 1 Triliun
“Kita ini pinjaman PNS di Garut sudah sangat tinggi, sudah 3 triliun. Jadi orang itu gajinya sudah habis, gara-gara itu. BJB-nya agresif sekali,” katanya.
Akibatnya kata Rudy, kinerja dari PNS itu menjadi berkurang akibat gaji mereka sudah habis untuk membayar cicilan ke bjb.
“Berdasarkan penelitian, Kinerja PNS itu berkurang karena gajinya mereka ada yang sudah diambil. Hanya tinggal 500ribuan gaji mereka,” lanjutnya.
Ia mengingatkan bjb agar tidak terlalu agresif terhadap PNS. Harusnya kata Rudy, gaji PNS itu maksima 50 persen yang bisa diterima atau untuk bayar pinjaman.
“Tapi ini kan enggak, pinjaman mereka sampai 90 persen. Jadi berpengaruh terhadap kinerja mereka. BJBnya jangan terlalu agresif dong, maksimal 50 persen diterima oleh dia 50 persen boleh buat cicilan,” tegasnya.
Rudy Gunawan mengungkapkan, bahwasanya sekitar 80 persen PNS di Garut telah meminjam uang di BJB, dan 70 persen PPPK juga mengambil pinjaman di bank tersebut.
“Di Garut itu, mungkin 80 persen PNS yang pinjam itu, dan PPPK mungkin sudah 70 persen yang pinjam juga. Kalau rata-rata 100 jutaan yang pinjam, ini sudah 3 triliun, berarti berapa?,” ungkapnya.
Baca Juga:Rudy Gunawan Bangga Bisa Turunkan Stunting di Garut hingga Dapat Pujian dan HadiahBupati Garut Undang Investor Untuk Kembali Membangun Rumah Sakit di Kabupaten Garut
“Harus ada batas dong, jangan hanya keuntungan dia saja meskipun Pemda Garut sebagai pemilik,” ujarnya.
Ia menambahkan, kepada BJB untuk tidak terlalu agresif dan tidak menggoda para PNS untuk meminjam uang.
“Yang saya mohonkan itu kepada BJB jangan terlalu agresif, itu yang pertama. Terus memberikan peluang yang rasional jangan sampai mereka diiming-imingi menghabiskan gajinya, ini gaji mereka ada yang tinggal 400 ribu, ada yang tinggal 300ribu juga. Padahal saya sudah minta maksimal 50 persen, kalau gaji 4 juta ya 2 juta misalnya buat cicilan, jadi masih ada sisa 2 juta,” pungkasnya. (Ale)