Israel Terancam Bangkrut, Biaya Perang di Gaza Habiskan Rp793 Triliun.
RADAR GARUT – Perang melawan Hamas di jalur Gaza, dikabarkan Israel menghabiskan dana sekira USD51 miliar atau setara Rp793,5 triliun (kurs Rp15.560 per USD).
Laporan tersebut mengutip data awal Kementerian Keuangan Israel yang dikutip dari harian koran bisnis Israel, Calcalist.
Perkiraan biaya ini setara dengan sekitar 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara Israel. Dilansir, Reuters, Jakarta, Senin(6/11/2023).
Baca Juga:Inilah Alasan Kenapa Pajak Mobil Tidak Pernah TurunInilah Alasan Kenapa Mobil Hybrid Ferrari Laris Manis dibanding Mesin Biasa
Asumsi dasar perkiraan ini adalah perang ini akan berlangsung selama delapan hingga 12 bulan.
Bukan hanya itu, perkiraan ini juga berdasarkan pertempuran yang terbatas hanya di wilayah Gaza, tanpa keterlibatan kelompok Hizbullah di Lebanon, Iran, atau Yaman.
Perkiraan juga mempertimbangkan sekitar 350.000 warga sipil Israel yang menjadi reservis militer dan diharapkan bisa kembali ke pekerjaan mereka dalam waktu dekat.
Calcalist mendapat perkiraan ILS200 miliar atau Rp793,5 triliun sebagai hal yang optimis, meskipun Kementerian Keuangan menyatakan bahwa mereka tidak mempertanggungjawabkan data yang disajikan.
Pada 7 Oktober lalu, pejuang Hamas dari Gaza meluncurkan serangan paling mematikan yang pernah dialami oleh warga Israel. Sejak itu, Israel langsung melancarkan serangan di Gaza dengan tujuan untuk menghilangkan kelompok tersebut.
Menurut Reuters, sekitar setengah dari biaya ini akan dialokasikan untuk belanja keperluan pertahanan, sekitar Rp15,571 triliun perhari.
Sementara itu, sekitar Rp622 triliun menjadi hasil dari kerugian pendapatan, sementara Rp217 triliun dialokasikan sebagai kompensasi bagi bisnis yang terkena dampak. Selain itu, sekitar Rp155 triliun digunakan untuk program rehabilitasi.
Baca Juga:HOT NEWS! Per 1 Januari 2024 Beli Gas LPG 3 kg Wajib Bawa KTPTanggapan Ria Ricis Terkait Isu Miring di Pernikahannya
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah Israel tengah menyiapkan paket bantuan ekonomi yang akan mencakup mereka yang terkena dampak serangan kelompok Hamas.
Paket yang akan diberikan kabarnya menjadi lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan bantuan yang diberikan selama pandemi Covid-19.
Pada hari Kamis 2 November 2023, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan komitmennya untuk membantu semua yang terkena dampak ini.
“Sama seperti yang kita lakukan selama pandemi Covid-19. Dalam satu dekade terakhir, kita telah membangun ekonomi yang sangat kuat, dan meskipun perang ini mengekang perekonomian, kita akan membayar biayanya tanpa ragu,” pungkasnya.