Selain itu, dari segi produktivitas, pohon Arabika tidak sebaik pohon Robusta. Arabika biasanya dipanen dua kali dalam setahun.
Robusta dapat dipanen beberapa kali dalam setahun. Belum lagi, untuk mendapatkan biji kopi yang berkualitas, petani harus sangat selektif dalam memilih buah kopi yang berwarna merah dan matang sempurna saja.
Faktor yang paling menentukan tingginya harga kopi arabika adalah tahap pasca panen. Proses pascapanen Arabika cenderung lebih sulit dibandingkan Robusta.
Baca Juga:Banjir Air Mata! Drama Korea A Time Called You Sukses Bikin Netizen Susah Move OnTiket Masuk Papandayan Leisure Park Garut, Wisata Terjangkau Dengan View Gunung
Produsen kopi arabika harus memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai proses pasca panen, mulai dari proses alami hingga pencucian, pencucian penuh, honeyed atau proofing yang kini banyak digunakan. Belum lagi mereka juga harus menghadapi kondisi cuaca dan faktor alam.
Masuk ke wilayah hilir, proses sangrai kopi arabika juga berbeda dengan Robusta. Dibutuhkan keahlian sang pemanggang atau roaster agar cita rasa kopi Arabika bisa tertonjolkan dengan sempurna.
Meskipun Robusta biasanya hanya disangrai hingga tingkat sangrai gelap, Arabika sering kali disangrai dengan tiga derajat berbeda: terang, sedang, dan gelap. Nah itulah penjelasan singkat kenapa harga kopi arabika lebih mahal dibandingkan Robusta.
Demikian informasi mengenai 5 Alasan Kopi Arabika Lebih Mahal Dari Kopi Robusta, Simak Selengkapnya Disini!