GARUT – Dalam upaya untuk mengatasi bahaya limbah minyak jelantah yang sering diabaikan, PNM Mekaar Cabang Garut mengambil langkah proaktif dengan mengadakan pelatihan bagi para nasabah di Desa Karangmulya, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, Jumat (6/10). Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan cara mengolah dan memanfaatkan minyak jelantah bekas menjadi produk yang lebih berguna, seperti lilin, sabun mandi, dan sabun cuci.
Ramadhan Firmansyah, Pimpinan PNM Cabang Garut menyebut bahwa minyak goreng yang telah digunakan untuk memasak memiliki batasan dalam penggunaannya ulang, biasanya hanya bisa digunakan sebanyak 1-3 kali. Minyak yang telah digunakan berulang kali akan mengubah warnanya menjadi kehitaman dan menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi.
“Oleh karena itu, pembuangan limbah minyak jelantah secara sembarangan dapat menimbulkan bahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Kami,” kata Ramadhan.
Baca Juga:RSUD dr. Slamet Garut Kebakaran, Pasien Dievakuasi ke Tempat AmanPegawai Desa di Garut Pamerkan Karya Instalasi “Metamor-Pose” di Gedung Art Center
Untuk mengolah limbah minyak jelantah itu, diungkapkan Ramadhan, pihaknya memberikan pelatihan kepada para nasabahnya agar bisa mengolahnya. Kegiatan ini didukung oleh Ahli Kimia Rini Indriyani, yang memberikan panduan kepada para nasabah PNM Cabang Garut tentang bagaimana cara efektif mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang dapat digunakan kembali.
“Pelatihan ini mengusung tema Klasterisasi Produk Kebersihan Rumah Tangga, yang bertujuan untuk menciptakan produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
“Semoga dengan diadakannya pelatihan ini, kami dapat meningkatkan kesadaran warga sekitar tentang bahaya limbah minyak jelantah bagi lingkungan dan kesehatan. Limbah minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak lingkungan kita. Dengan mengubahnya menjadi produk yang berguna, kita dapat mengurangi dampak negatifnya,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa inisiatif PNM Mekaar Cabang Garut itu merupakan bagian dari langkah positif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah yang bertanggung jawab.