“Jadi subsidinya itu sekitar 4 sampai 5 ribu per kilogram,” Ungkapnya.
Diharapkannya kegiatan ini akan dapat mendorong penerapan makanan B2SA di lingkungan keluarga, yang menurunkan angka balita stunting, akan meningkatkan pemahaman teerhadap keamanan pangan, serta memberikan akses terhadap pangan murah.
Ada seorang warga, Yeti Nurhayati yang berusia 43 dari Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, menyambut positif kegiatan ini.
Beliau menyatakan bahan pokok yang dijual dalam GPM memang akan lebih sangat terjangkau dibandingkan dengan harga pasaran.
Baca Juga:Taufik BS di Lantik Sebagai Penjabat Sekda Jabar Oleh Bey MachmudinSegini Harga Aslinya, Intip Fitur-Fitur Cangih dari Motor Listrik Honda U Go GT
Yeti juga berharap supaya harga bahan pokok akan bisa kembali terjangkau serta tersedia buat masyarakat.
Itulah informasi terhadap Rudy Gunawan gelar Gerakan pangan B2SA terpadu untuk menyambut hari pangan sedunia.
Baca Artikel Radar Garut lainnya di Google Berita