GARUT – Acep Setiawan Nugraha, seorang pegawai desa yang berbakat dalam seni berhasil mencuri perhatian pengunjung pameran atas karyanya yang berjudul “Metamor-Pose.” Karya ini saat ini tengah dipamerkan di Gedung Art Center Garut, menjadi bukti nyata bahwa bakat seni bisa bersemi di mana saja, termasuk di kalangan pegawai desa.
Acep Setiawan Nugraha yang berusia 28 tahun, memiliki latar belakang sebagai pegawai desa di Garut yang bertanggung jawab atas administrasi dan urusan desa sehari-hari. Namun, dibalik tugas-tugasnya yang rutin, Acep memiliki kecintaan dan bakat dalam seni rupa, khususnya seni instalasi.
Karyanya yang berjudul “Metamor-Pose” adalah sebuah instalasi yang memikat, menggambarkan perubahan dan evolusi dalam kehidupan manusia dan alam. Melalui penggunaan bahan-bahan yang tidak konvensional seperti plat alumunium, lentera, dan potongan kayu, Acep menciptakan sebuah karya seni yang menggugah pikiran dan perasaan penonton.
Baca Juga:PT Rahwana Jaya Land Minta Maaf Kedua Kalinya kepada Notaris Agustine MerdekawatiNurul Qoyimah Raih Penghargaan TOP 50 Kartini Humas Indonesia
Gedung Art Center Garut menjadi tempat yang cocok untuk memamerkan karya seni Acep. Karya “Metamor-Pose” dipajang di sana selama satu minggu, dan telah menerima apresiasi positif dari para pengunjung dan seniman lokal.
Acep Setiawan Nugraha bukanlah satu-satunya contoh pegawai desa yang memiliki bakat seni yang luar biasa. Karyanya ini adalah inspirasi bagi banyak orang yang ingin mengejar hobi dan bakat mereka, terlepas dari pekerjaan sehari-hari mereka.
Acep, yang selama ini dikenal sebagai pegawai desa yang bertanggung jawab atas administrasi dan urusan desa, mengungkapkan bahwa minatnya dalam seni rupa telah ada sejak masa kecilnya. Namun, kariernya sebagai pegawai desa tidak pernah menghentikan hasratnya untuk mencipta karya seni.
Karya “Metamor-Pose” adalah hasil dari upayanya yang gigih untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaannya tentang perubahan dalam kehidupan manusia dan alam. Melalui instalasi ini, ia ingin mengajak penonton untuk merenung tentang dinamika perubahan dan evolusi.
“Aku selalu percaya bahwa seni adalah cara yang kuat untuk berkomunikasi dengan orang lain. ‘Metamor-Pose’ adalah cara bagiku untuk berbicara tentang bagaimana segalanya selalu berubah dan berkembang, seperti alam dan manusia sendiri,” kata Acep.