GARUT – Bantuan beras yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat miskin di Kabupaten Garut, ternyata ada temuan bahwa dalam penyaluran beras tersebut ada beberapa yang tidak tepat sasaran.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati (Wabup) dr. Helmi Budiman, Senin 25 September 2023.
Helmi Budiman mengatakan, dalam proses penyaluran bantuan beras dari pusat itu ada temuan-temuan di lapangan bahwa penyaluran beras kepada masyarakat miskin itu tidak tepat sasaran.
Baca Juga:Yudha Puja Turnawan Kunjungi Saepudin Korban Kebakaran di Limbangan TimurMansur Buruh Tani di Malangbong Rumahnya Hangus Terbakar, Anggota DPRD Garut Berkunjung dengan Kades
“Ada banyak temuan itu. Jadi ternyata masih banyak juga yang sebenarnya mampu tapi malah menerima beras yang dari pusat itu,” Kata Helmi Budiman.
Sampai dengan sekarang kata Helmi, bantuan beras itu baru tersalurkan 20 persen ke masyarakat.
” Yang tersalurkan itu baru 20 persenanlah ya, jadi kan untuk ini satu harinya itu ada 2 dinas dan kita evaluasi di lapangan itu seperti apa dan kedepanya mau bagaimana,” Ujarnya.
Menurutnya, apabila bantuan beras yang berasal dari daerah, jika ada temuan hal seperti itu bisa ditahan dan tidak jadi untuk diberikan.
“Misalnya ternyata ini mampu, nah kita tidak akan berikan. Terus kita cek di lapangan misalkan ada janda tua yang tidak punya penghasilan, nah itu yang kita berikan. Ada yang langsung seperti itu. Dan yang ditahan dulu itu kira rapatkan dulu kemudian kita data lagi dan kita berikan kepada yang berhak,” Lanjutnya.
Menurutnya, dalam penyaluran bantuan beras dari pusat itu, malah justru ada yang benar tidak mampu tapi malah tidak kebagian.
“Ada seperti itu, makanya tadi misalkan ini mampu kita tahan dulu jangan diberikan. Kita lihat dulu ada yang tidak mampu itu yang diberikan tapi sambil di data. Sehingga, nanti pembagian ini juga sekaligus ada perbaikan,” Ujarnya.
Baca Juga:Banyak Tanah SD yang Labil di Limbangan GarutAir Situbatu di Cibiuk Masih Normal Kendati Kemarau
Sementara itu, Helmi Budiman mengaku bahwa dirinya tidak bisa memastikan berapa persen jumlah beras yang dibagikan tidak tepat sasaran itu.
“Karena kita ini belum semuanya tersalurkan, baru sekitar 20 persenan. Jadi kita belum bisa menghitung berapa persen yang tidak tepat sasaran,” Pungkasnya. (Alle)