GARUT – Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Garut, musim kemarau yang tengah berlangsung sekarang ini menimbulkan efek yang luas terhadap lahan pertanian. Ratusan hektar lahan terdampak akibat kekeringan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Garut, Beni Yoga menerangkan, diantara lahan pertanian yang terdampak itu, ada yang ringan, sedang dan berat hingga gagal panen atau puso.
“Posisi terakhir sampai tanggal 15 itu total kekeringan ringan sudah 240 hektar, yang sedang 195 hektar dan yang berat itu sudah 96 hektar, lalu laporan yang puso itu sudah hampir 36 hektar,” Ujar Beni Yoga ketika diwawancarai Kamis 21 September 2023.
Baca Juga:Korban Banjir Bandang 2016 Lakukan Aksi Demo di DPRD Garut, Minta Kejelasan Legalitas Rumahdokter Zaidul Akbar: Kurangi Makan Gula Pasir Mulai Sekarang
Menurutnya, jika masalah ini tidak segera ditangani. Maka kemungkinan besar yang saat ini dalam kondisi kekeringan berat akan berpotensi mengalami puso juga.
“Paling besar itu daerah Utara, seperti Malangbong, Limbangan, Selaawi. Terus ke Selatan, ada Peundeuy, Banjarwangi, Singajaya. Kalau titik percisnya saya harus lihat dulu datanya ya,” Lanjutnya.
“Jadi memang ini setiap tahun hampir lokasinya itu-itu saja, artinya kita sudah sampaikan bahwa memang kita di sektor pertanian hanya memanfaatkan lokasi -lokasi yang memang masih ada sumber air untuk bisa di kompanisasi,” Imbuhnya.
Beni menerangkan, 36 hektar lahan pertanian yang mengalmai puso itu sudah tidak bisa lagi ditolong.
“Oleh karena itu, upaya kita sekarang ini bagaimana caranya yang tadi sudah berat itu terus kita genjot supaya tidak sampai terjadi puso,” Katanya.
Menurutnya, sampai saat ini terhitung bahwa total kerugian yang dialami akibat puso itu mencapai 11,6 Miliar untuk sektor padi. Sementara, di lahan Jagung hanya berkisar dibawah 100 jutaan.
Sementara itu, ia menambahkan bahwasanya, yang saat ini sedang dilakukan oleh pihaknya yakni melakukan kompanisasi untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kekeringan yang lebih parah lagi.
Baca Juga:Najwa Shihab Disebut-sebut Masuk Kandidat Tim Pemenangan Anies-MuhaiminMahasiswa UI Bertanya, Apakah Ganjar Petugas Partai atau Petugas Rakyat
“Kita lakukan gerakan yang laporan awal di daerah Pendeuy, kita lakukan kompanisasi disana. Sampai sekarang juga kita terus lakukan karena memang kebetulan masih ada sumber air yang bisa di ekspor disana. Terus yang paling parah itu di Selaawi yang di Cigawir, itu juga sampai sekarang masih kita lakukan gerakan disana untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kekeringan yang lebih berat lagi,” Pungkasnya. (Alle)