GARUT – Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman, menyampaikan, bahwa bulan September ini merupakan puncak daripada musim kemarau. Sehingga, banyak sekali masyarakat Kabupaten Garut yang kekurangan air.
Ia menyampaikan, bahwa berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa puncaknya musim kemarau itu, yakni pada bulan Agustus dan September ini.
“Kemarau sekarang jadi saat ini memang puncaknya. Banyak sekali masyarakat kita saat ini yang kekurangan air,” Ujar Helmi Budiman, Usai pelepasan penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan di Gudang Bulog, Jalan Cimanuk Atas, Tarogong Kidul, Selasa 19 September 2023.
Baca Juga:Ganjar Tampak Kesal Diteriaki Mahasiswa UI Saat Wawancara dengan WartawanKurangnya TPS Jadi Permasalahan Sampah di Garut
Helmi Budiman mengatakan, bahwa kekeringan ini yang tadinya hanya ada di 3 Kecamatan lalu bertambah menjadi 10 Kecamatan dan ternyata meluas lagi sampai sekarang ini menjadi 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Garut.
“Jadi sekarang ini yang kekurangan air itu ada di 19 Kecamatan. Kita sudah inpretarisir kita lakukan assesment apa yang harus kita lakukan sekarang ini,” Katanya.
Menurutnya, untuk sekarang ini yang menjadi kebutuhan di 19 Kecamatan itu adalah pengiriman untuk air minum. Dikatakanya, untuk kebutuhan air minum selama kekeringan ini dibutuhkan sekitar 3.500.000 liter air.
“Ya, untuk sekarang ini pengiriman air minum. Kita sudah menghitung kebutuhan kita untuk air minum selama kemarau ini sekitar 3,5 juta liter air untuk 19 Kecamatan ini,” Lanjutnya.
Helmi Budiman menambahkan, untuk air minum ini stoknya ada dan juga aman. Dan sampai sekarang ini sudah terdistribusi sekitar 700 ribu liter air.