RADAR GARUT – Seorang mahasiswa UI bernama Nouval, bertanya kepada Ganjar Pranowo di acara kuliah kebangsaan yang dilaksanakan belum lama ini di FISIP Universitas Indonesia (UI).
Nouval memberikan pertanyaan yang kritis kepada Ganjar Pranowo. Yaitu apakah Ganjar akan memposisikan petugas partai atau petugas rakyat ketika terpilih jadi presiden nanti.
Nouval bertanya apakah Ganjar Pranowo bisa mandiri sebagai petugas rakyat, ataukah justru akan dikendalikan oleh Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:WJF Jadi Percontohan Zero Waste Event, Pemprov Jabar Siapkan 3 SOP Tangani SampahPemerintah Pusat Salurkan Bantuan Beras untuk Warga Garut
Sontak pertanyaan Nouval itu mendapatkan sorak sorai dari peserta yang hadir di kuliah kebangsaan yang diberikan Ganjar Pranowo itu.
” Pada tanggal 21 April bapak dicapreskan oleh PDIP oleh Megawati Soekarnoputri. Saya menggarisbawahi kata-kata bu Megawati Soekarnoputri, bahwa sebagai kader dan petugas partai. Jujur saja saya mengagumi bapak merasa kecewa, ternyata bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat, ternyata petugas partai,” ujar Nouval.
” Pertanyaan saya, jika bapak terpilih sebagai presiden ke-8, apakah bapak tetap dengan prinsip tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat dan tidak menjadi boneka Megawati?” lanjut Nouval.
Ganjar Pranowo pun sempat bertanya, apakah Nouval mengikuti kepemimpinan Ganjar selama 10 tahun di Jawa Tengah.
Ganjar menegaskan bahwa selama ini PDI Perjuangan bahkan pernah menyerang dirinya ketika sebelum dicalonkan.
” Kalau anda googling Nouval, di media. Sebelum saya dicalonkan yang mukulin saya siapa? eh kamu gak ngikuti pasti ya?” ujar Ganjar.
” Kamu tahu gak saya digebugin. Ngikutin gak Nouval? Ini baru kemarin-kemarin saya sebelum dicalonkan. Ganjar dicalonkan atau tidak. Di partai saya kan tidak hanya Ganjar, ada nama lain. Mbak Puan, juga alumni UI, sama-sama kita,” ujarnya.
Baca Juga:Selama Musim Kekeringan di Garut Dibutuhkan 3,5 juta Liter AirGanjar Tampak Kesal Diteriaki Mahasiswa UI Saat Wawancara dengan Wartawan
” Saya digebugin sama teman sendiri dan itu bahasa kami biasa saja, belum putus kok. Belum putus itu dinamika itu saya nikmati biasa saja,” ujar Ganjar.
Ganjar menjelaskan kepada Nouval, bahwasanya ada kalanya seorang kader partai itu harus memposisikan sebagai petugas partai. Namun ada kalanya dia juga harus memposisikan sebagai pejabat publik.
” Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani. Oke ya, jadi kita bisa membedakan ketika kita sudah berada jabatan, apa yang mesti kita lakukan. Maka kalau anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan. Adakah kemudian saya hanya berpihak pada partai saya. Mungkin nyaris anda tidak akan menemukan,” ujar Ganjar.