Selama kegiatan, para peserta mengikuti dengan sangat antusias dan banyak peserta yang mengekspresikan minat mereka untuk terlibat dalam produksi sepatu batik secara mandiri atau melalui kolaborasi dengan pelaku usaha lokal.
“Ini adalah langkah positif dalam menggerakkan ekonomi kreatif di wilayah Samarang dan memperkenalkan budaya batik kepada lebih banyak orang. Hasil karya yang luar biasa ini mencerminkan potensi besar dalam industri sepatu batik yang dapat dikembangkan di Samarang,” sebutnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, tim pengabdian berharap masyarakat dapat lebih menghargai keindahan seni batik dan melihat potensi ekonomi yang terkandung dalam produksi sepatu batik. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri ini dan berupaya untuk mengadakan kegiatan serupa di masa depan,” tegas Wufron.
Baca Juga:James Muhammad Alfatih: Kita Tidak Boleh Memilih Pemimpin Hanya Karena UangWamenag Harap Revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji Disahkan pada 2024
Sementara itu, Ketua PKM Universitas Garut Tendy Kusmayadi mengungkapkan bahwa kunci untuk kemajuan wilayah adalah pengelolaan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia di Garut.
“Pengelolaan dan maksimalisasi sumber daya manusia di Kabupaten Garut adalah kunci untuk kemajuan wilayah ini,” ungkapnya.
Sekretaris Desa Mekarwangi Drajat Panji Santosa menyebut bahwa peran masyarakat dalam pengembangan usaha sangat penting. “Keterlibatan masyarakat adalah elemen penting dalam mengembangkan usaha dan budaya lokal,” pungkasnya. (red)