GARUT – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman menyampaikan, bahwa sekarang ini ada 19 Kecamatan di Kabupaten Garut, yang terdampak kekeringan.
“Gini, pada masa darurat pertama yang dilaporkan itu ada 9 kecamatan. Lalu pas masa darurat diperpanjang 14 hari lagi ada tambahan 10 yang terdampak kekeringan jadi ada 19. Kan kekeringan ini berkembang,” Ujar Daris Hilman, Senin 18 September 2023.
Ia menyebutkan, bahwa di wilayah Kecamatan yang terdampak kekeringan bisa saja terjadi penambahan. Dikarenakan, Kekeringan ini tidak bisa diprediksi.
Baca Juga:Pemdes Padasuka Garut Kebingungan dengan Masalah Sampah Selalu Menumpuk di JalanKades Kertajaya Garut Kerap Dituding Jual Beli Tanah Desa, Begini Penjelasan Tatan
Menurutnya, saat ini yang terdampak kekeringan di setiap Kecamatan hanya ada beberapa desa, dan setiap desa itu hanya dibeberapa kampung atau RW saja.
“Artinya, tidak semua Kecamatan itu desanya terdampak. Misalkan di Malangbong itu salah satunya desa Citeras. Lalu di Pamempeuk ada 2 desa, desa Pemempeuk dan Bojong. Kalau di Cigedug ada desa Sindangsari, Cinta Negara, Cibodas,” Lanjutnya.
Daris mengatakan, bahwa saat ini per harinya itu dibutuhkan sekitar 56 ribu liter air yang di distribusikan menggunakan 7 armada itu.
“Makanya, kita tampung dulu di toren lau di distribusikan melalui kran-kran kecil. Jadi supaya distribusinya itu lancar, nanti yang mengaturnya tokoh masyarakat yang ada disana,” Ungkapnya.