RADAR GARUT – 147 Siswa SD Dan SMP di Kabupaten Garut ikuti Festival Tari Jaipong, simak informasinya di bawah ini.
Sebanyak 147 peserta yang berasal dari jenjang SD dan SMP tersebut di Kabupaten Garut, yang mengikuti Festival Tari Jaipong dengan tema “Ngarumat Diri Ti Leuleutik” , yang diselenggarakan di Art Center Garut, Kabupaten Garut, Sabtu (09/09/2023).
Kegiatan tersebut yang dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Agus Ismail.
Baca Juga:Cepetan Ambil Saldo DANA Gratis Rp150.000 Dari Aplikasi Mirip Dengan TikTokLive Streaming Persib Bandung Vs Persikabo 1973 Lanjutan BRI Liga 1 Pada 16 September 2023
Kadisparbud Garut tersebut yang akrab disapa Agis, mengapresiasi dengan sebuah Festival Jaipong Tingkat SD-SMP se-Kabupaten Garut. Sebagai suatu aset, dia yang menganggap seni budaya tersebut dengan sebagai suatu aset nasional yang harus dilestarikan dan dikembangkan.
“Di situ terkait tidak hanya sekedar hiburan, tapi juga ada beberapa pesan-pesan moral yang harus dikelola, dan Alhamdulilah ini kan tingkat SD dan SMP, sehingga nanti kita coba kembangkan pada level yang lebih tinggi lagi,” ujarnya di lansir dari Portal Jabar.
Dalam hal tersebut perkembangan akulturasi budaya modern, Agis yang melihatnya sebagai tantangan untuk menjaga sebuah eksistensi seni budaya khas Sunda, termasuk dengan Jaipong. Oleh karena itu, dia yang berharap dengan melalui kegiatan tersebut, masyarakat terutama anak-anak, mau belajar dan mengembangkan dengan sebuah tari Jaipong.
“Beberapa institusi pendidikan, mulai dari tingkat anak usia dini, SD, SMP, sampai perguruan tinggi, diharapkan ada ekstrakurikuler ataupun komunitas terkait dengan pengembangan seni budaya daerah,” katanya di lansir dari portal Jabar.
Ketua Pelaksana, Deni Supriadi, yang mengungkapkan, kegiatan Festival Jaipong sekarang ini berlangsung dengan selama 2 hari sampai 10 September 2023, dengan 147 peserta dari berbagai kategori, termasuk Tari Jaipong tunggal dan kelompok.
“Yang daftar sekarang hampir 147, itu juga dibatasi oleh kami, kalau tidak dibatasi meledak, kemarin-kemarin malahan ada peserta dari luar Kabupaten Garut, (seperti) dari Tasik, dari Bandung, dari Sumedang, tapi kami akan mengadakannya hanya untuk se-Kabupaten Garut,” tuturnya di lansir dari Portal Jabar.
Deni berharap kegiatan tersebut yang berkelanjutan, dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan mempertahankan dengan sebuah eksistensi budaya Sunda.