GARUT – Naiknya angka kemiskinan di Garut selama kepemimpinan Rudy Gunawan Helmi Budiman ramai dikritik mahasiswa. Dari angka kemiskinan di 10,4 persen, kurang lebih ada 3 persenan warga yang mengalami miskin ekstrem.
Mahasiswa melakukan kritik pasalnya selama dua periode kepemimpinan Rudy Helmi dinilai tidak mampu menurunkan kemiskinan justru mengalami kenaikan.
Sementara di sisi lain, kesejahteraan pejabat di Kabupaten Garut kabarnya semakin meningkat. Bahkan Pemkab Garut juga menganggarkan dana kunjungan ke luar negeri yang cukup besar.
Baca Juga:Pipa PDAM Cabang Samarang Bocor Kena Beko, Wilayah Tarogong dan Samarang Tidak Ada AirPengamat ini Prediksi Ganjar Duet dengan Ridwan Kamil, Potensi Suaranya Luar Biasa
Rudy Gunawan Bupati Garut kabarnya akan menargetkan penurunan angka kemiskinan di sisa masa jabatannya yang tak lama lagi. Akankah bisa terealisasi?
Rudy menargetkan angka kemiskinan itu turun di akhir tahun 2023.
Pernyataan Rudy Gunawan itu disampaikannya di sela-sela kegiatan penyaluran bantuan beras di Desa Selaawi, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut Selasa 12 September 2023.
Rudy Gunawan juga mengklaim bahwa sebelumnya Kabupaten Garut berhasil menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2020 yang berda di angka 8,3 persen. Kemudian naik lagi di tahun 2022 menjadi 10,4 persen. Kenaikan itu menurut RUdy disebabkan akibat pandemi covid-19.
“Jadi, dari total 10,4 persen ini, 3 persen diantaranya miskin ekstrem. Dan insyaa Allah itu sudah ada by name by address dan ada Kartu Keluarga. Dimana kita semua akan fokus menyelesaikan masalah itu dengan berbagai strategi,” Ujar Rudy Gunawan.
Rudy Gunawan mengatakan, bahwa salah satu strategi Pemerintah Pusat yang dilakukan itu yakni dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sementara untuk Pemkab Garut sendiri fokus pada perencanaan jangka panjang seperti, pembukaan lapangan pekerjaan, investasi, peningkatan Indeks Pertanaman, dan pembangunan insfrastruktur seperti jalan usaha tani.