Pencapaian luar biasa ini juga tercermin dari upaya untuk menambah Daerah Otonomi Baru (DOB) di Jawa Barat, yang telah menghasilkan sembilan DOB dengan rencana untuk terus bertambah hingga mencapai 37 kabupaten dan kota. “Mudah-mudahan bertambah terus sampai 37 kabupaten kota,” katanya.
Selain itu, upaya dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk juga berhasil, dengan laju pertumbuhannya menurun secara signifikan dari 2,10 pada tahun 2005 menjadi 1,33 pada tahun 2022.
Meskipun menghadapi tantangan, seperti dampak pandemi COVID-19 terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat, menurutnya kepemimpinan Ridwan Kamil mampu mengatasi hambatan tersebut. Setelah mengalami penurunan pada tahun 2020, LPE Jawa Barat berhasil pulih pada tahun 2021 dan bahkan mencapai angka yang mengesankan pada 2022.
Baca Juga:Berhadiah Umrah, Yuk Ikutan Lomba Cipta Mars BPKHTurnamen Mini Soccer Danramil Pakenjeng Cup 2023, Meriahkan HUT RI ke-78 dengan Semangat Olahraga
Ari Nurman, seorang akademisi kebijakan pembangunan dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, menyoroti peningkatan signifikan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat. Meskipun awalnya tertinggal dari DKI Jakarta dan Jawa Tengah, Jawa Barat berhasil mengejar ketertinggalan tersebut dan menjadi yang paling unggul dalam hal efisiensi anggaran.
Prestasi gemilang ini membuktikan bahwa dengan inovasi, kolaborasi, dan fokus pada keberlanjutan, Jawa Barat telah berhasil mengukir prestasi luar biasa dalam pembangunan berkelanjutan. Pemerintahan Ridwan Kamil telah membawa Jawa Barat menuju arah yang lebih baik, menjadikan provinsi ini sebagai contoh sukses dalam upaya memajukan masyarakat dan lingkungan.
“Kalau dari sisi ngebut, Jabar yang paling ngebut. Untuk efisiensi anggaran, Jabar yang paling tinggi. Dari sisi inilah Jabar juara,” kata Ari. (*)