RADAR GARUT – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memulai inisiatif untuk menjalin kolaborasi dengan banyak pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mengatasi permasalahan sampah.
Hal itu diinisiasi sebab sampah menjadi tantangan yang serius saat ini karena dampak negatifnya terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Semua pihak dituntut untuk bekerja sama dalam penanganan masalah sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari pada masa mendatang.
Salah satunya dengan menyiapkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung.
Baca Juga:2 Tempat Jual Uang 100 Rupiah Rumah Gadang, Pertama Bisa Jual Hingga Ratusan JutaUang Koin Ini Benar-Benar Berharga Rp300.000 di Bank Indonesia, Simak Disini !
Enam kabupaten/kota di Jabar akan bangun fasilitas penampungan dan pemrosesan sampah perkotaan melalui proyek ini.
Kota tersebut yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung Barat. Diperkirakan, TPPAS Legok Nangka akan dapat mengolah sekitar 2.131 ton sampah per hari.
“Sampah itu harus dikelola menjadi energi dan energi menjadi bisnis untuk membiayai investasi yang diperuntukkan nilainya tidak sedikit,” tutur Kang Emil.
Diketahui i Nusa Dua, Bali, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo telah menandatangani nota kesepahaman tentang penyediaan tenaga listrik dari TPPAS Legok Nangkayang dilaksanakan, pada Selasa (1/11/2022) kemarin, d PLN mendukung upaya pemanfaatan sampah menjadi energi hijau melalui penyerapan listrik.
Ridwan Kamil mengungkapkan, Legok Nangka akan menjadi solusi dalam penanganan sampah di kawasan Bandung Raya, Sumedang, dan Garut. “Semoga segala urusan dilancarkan sehingga pengelolaan persampahan regional enam wilayah di Jabar memasuki babak baru yang solutif, sarat teknologi, dan komprehensif,” harapnya.