BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah mengajukan usulan sebanyak 18 kabupaten dan kota sebagai kandidat kabupaten dan kota sehat (KKS) kepada Pemerintah Pusat. Usulan ini merupakan langkah strategis dalam upaya mewujudkan lingkungan yang sehat dan kesejahteraan masyarakat di wilayah provinsi tersebut.
Tim Penilai dan Verifikasi Penilai KKS Pusat tengah melakukan penilaian terhadap usulan 18 kabupaten dan kota sehat. Proses penilaian, yang saat ini sedang berada pada tahap verifikasi, dilakukan secara virtual di Gedung Sate Kota Bandung dengan melibatkan Tim Penilai Pusat yang berbasis di Jakarta.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama dalam pembentukan kabupaten dan kota sehat adalah kolaborasi antar sektor. Proses ini melibatkan berbagai pihak, tidak hanya Dinas Kesehatan, sehingga koordinasi dan sinergi menjadi kunci keberhasilan.
Baca Juga:Pembangunan Berkelanjutan di Jawa Barat Mencapai Prestasi Gemilang dalam Lima Tahun TerakhirBerhadiah Umrah, Yuk Ikutan Lomba Cipta Mars BPKH
“Melibatkan banyak pihak dalam kolaborasi merupakan tantangan terberat. Di Provinsi Jawa Barat, kita telah berhasil membentuk Forum Jabar Sehat yang melibatkan 20 OPD dan instansi vertikal seperti Kemenag dan Polisi dalam upaya membentuk provinsi yang lebih sehat,” jelas Setiawan.
Dalam upaya menentukan derajat kesehatan suatu daerah, Setiawan menjelaskan bahwa terdapat empat faktor utama yang harus dipenuhi, yaitu lingkungan, perilaku manusia, layanan kesehatan, dan faktor genetik. Faktor lingkungan memiliki bobot terbesar (40 persen), diikuti oleh perilaku manusia (30 persen), layanan kesehatan (20 persen), dan faktor genetik (10 persen).
Setiawan menekankan bahwa program kesehatan tidak hanya bergantung pada layanan kesehatan semata. Kerjasama lintas sektor menjadi penting untuk mencapai kesuksesan dalam membentuk kabupaten dan kota sehat.
Sebagai koordinator kabupaten dan kota, Provinsi Jawa Barat terus mendorong kerjasama dan kolaborasi antar daerah dalam upaya membentuk kabupaten dan kota sehat. Konsep kerjasama Pentahelix juga diimplementasikan untuk memastikan sinergi yang lebih efektif.
Dari sejumlah kabupaten dan kota yang diusulkan, 18 di antaranya memiliki persentase Open Defecation Free (ODF) di atas 82 persen, memenuhi syarat untuk menjadi kandidat kabupaten dan kota sehat. Di antara nama-nama tersebut terdapat Kota Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar, Kabupaten Tasik, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Depok.