BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menangani air lindi di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti agar tidak mencemari perairan umum di sekitarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Prima Mayaningtias mengatakan, berbagai langkah sudah diupayakan untuk mengurangi air lindi yang masuk ke alur Sungai Ciganas dan Cipanauan. Salah satunya dengan mengalihkan alur sungai agar tidak bercampur dengan air lindi dari timbunan sampah.
“Kita bikin sodetan baru untuk mengalihkan alur Sungai Ciganas dan Cipanauan dengan jarak antara alur baru dengan timbunan sampah mencapai 10 meter,” kata Prima kepada awak media.
Baca Juga:Dijual Rp25 juta, Koin Kuno Milik Yulianti Ada Rp100 Rumah Gadang dan Rp500 Bunga MelatiDijual Rp200 Juta, Yusup Punya Koin Kuno Rp100 Rumah Gadang dan Sejumlah Koin Lainnya
Prima menjelaskan, pihaknya tak mengalihkan semua alur sungai. Hanya sebagian titik yang dianggap berpotensi teraliri limpasan air lindi. Sebagian jalur yang masih berdekatan dengan Sarimukti terus dibersihkan secara berkala menggunakan eskavator. Sungai Ciganas telah berhasil ditangani, kondisi air sungai telah terlihat bersih karena sudah terpisah dari air lindi. Sungai Cipanauan telah ditelusuri titik-titik yang berpotensi masih tercampur dengan air lindi, ditargetkan pada minggu ini dapat dimulai penanganan Sungai Cipanauan dengan menggunakan alat berat yang masih terbatas jumlahnya.
Langkah penanganan lainnya, ujar Prima, pihaknya rutin melaksanakan pemantauan kualitas air sungai. Pengujian kualitas air permukaan sungai dilakukan setiap 3 bulan sekali dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebulan sekali.
Upaya lain yang telah dilakukan untuk peningkatan operasi IPL sebagai langkah untuk memenuhi baku mutu di antaranya penambahan aktivator pada kolam stabilisasi, kolam anaerobik dan aerobik, perbaikan mesin aerator dan blower serta penggantian media filtrasi. Masih ada peralatan yang sedang diperbaiki, namun peralatan yang ada sudah dapat dioperasikan selama 24 jam.
Pihaknya juga telah menganggarkan penambahan alat berat sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan penataan Sarimukti. Salah satu kendala yang terjadi saat ini minimnya ketersediaan alat berat. Alat itu diperuntukan hanya untuk melayani bongkar (unloading) sampah dari kabupaten/kota di Bandung Raya.