Belum Ditarik BI, Uang Koin Kuno Rp1000 Kelapa Sawit Malah Dihargai Ratusan Juta

Belum Ditarik BI, Uang Koin Kuno Rp1000 Kelapa Sawit Malah Dihargai Ratusan Juta
Belum Ditarik BI, Uang Koin Kuno Rp1000 Kelapa Sawit Malah Dihargai Ratusan Juta
0 Komentar

RADAR GARUT – Uang koin kuno Rp1000 kelapa sawit belum ditarik oleh BI yang kini malah dihargai ratusan juta.

Dalam laman situs Bank Indonesia sendiri belum menarik uang logam dengan gambar kelapa sawit ini.

Namun kini viral koin kuno ini konon dihargai ratusan juta rupiah di salah satu market place.

Baca Juga:Cara Tukar Uang Koin 100 Ke Bank, Asli Langsung Cair!Lagi Lagi Cuan! Daftar Uang Koin Kuno Diburu Pembeli yang Viral

Koin yang unik berbentuk lingkaran seperti cincin dengan ditengah berwarna emas kini dicari untuk dikoleksi.

Katanya koin ini juga memiliki kandungan emas juga dan dapat memiliki harga yang sangat tinggi dan mahal.

Bahkan dari dulu koin ini sering dibuat cincin untuk perhiasan maupun dibuat perhiasan yang lainnya.

 

Histori uang Rp1000 kelapa sawit

Indonesia adalah salah satu penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848.

Saat ini kelapa sawit mulai dilihat ​memiliki potensi sebagai sumber energi alternatif di Indonesia.

​Nama Uang LogamUang Logam​​​ Bank Indonesia
Mata Uang​Rupiah​​
​Emisi​Tahun 2010
​PecahanRp 1.000,00
Tanggal Penerbitan​8 Maret 1993
​Tanggal Penarikan Kembali
​BahanLingkar luar: Cupro Nikel; Lingkar dalam: Aluminium Bronze​
​Berat8,60 gr
​DiameterLingkar luar: 26,00 mm; Lingkar dalam: 18,00 mm
​Tebal​2,40 mm​​
​WarnaPutih dan Kuning
​​​​Desain Utama​
​- Muka​Relief teks: BANK INDONESIA; Relief gambar: Burung Garuda
​- Sisi​Bergerigi
​- BelakangRelief teks: Kelapa Sawit; Relief gambar: Pohon Kelapa Sawit; Relief angka: 1000

Jika Anda memiliki koin ini bisa disimpan atau coba menjualnya siapa tahu beruntung dan memiliki nilai yang tinggi.

Namun sebelum menjual perlunya riset terkait harga yang diterima oleh pembeli agar laku dalam menjual.

0 Komentar