GARUT – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menginisiasi Ruang Pintar di Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Fasilitas ini memungkinkan para siswa di daerah tersebut untuk menikmati layanan belajar online secara gratis.
Ruang kelas dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti WiFi, perangkat laptop dan mouse, paket buku, serta perlengkapan belajar mengajar. Tenaga pengajar juga disiapkan untuk mendampingi para siswa dalam proses pembelajaran. Kapasitas per kelas dapat digunakan untuk minimal 35 anak.
Seiring dengan rutinitas pasca pandemi yang telah berlangsung selama 3 tahun terakhir, banyak sektor di dunia, terutama pendidikan, mengalami perubahan signifikan. Pembelajaran jarak jauh melalui daring menjadi hal yang umum dilakukan.
Baca Juga:Gangguan Listrik di 2023 Meningkat, PLN ULTG Garut Gencarkan Sosialisasi ke Pehobi LayanganBazar Daging Ayam Murah di Polres Garut Diserbu Warga
Namun, kegiatan ini juga menghadirkan tantangan dalam hal akses teknologi dan internet bagi para siswa dan pengajar. Berdasarkan riset UNESCO, tercatat sekitar 1,5 miliar anak di seluruh dunia terhambat akses sekolah akibat Pandemi COVID-19, termasuk di Indonesia. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada akhir 2022, sekitar 40% sekolah di Indonesia masih belum memiliki akses internet.
PNM menyadari urgensi pemulihan terhadap tantangan ini, mengingat pendidikan merupakan aspek penting dalam Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) perusahaan. Melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat, PNM membangun Ruang Pintar untuk mengatasi masalah akses teknologi dan internet bagi siswa yang masih tertinggal sehingga mereka tetap dapat mengikuti perkembangan kurikulum pendidikan sambil bermain dan belajar.
“Kami secara rutin mengunjungi lokasi Ruang Pintar untuk berinteraksi dengan warga setempat dan anak-anak. Pada hari Kamis, 20 Juli, kami akan mengadakan pertemuan di Ruang Pintar Cisurupan ini,” kata Abu Hassan, Pemimpin Cabang PNM Garut.
“Selama empat bulan sejak pendirian, kami terus melakukan pengecekan dan evaluasi berdasarkan masukan serta kesaksian anak-anak dan warga agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Salah satu siswa di Cisurupan, Reja merasa bersyukur atas kehadiran Ruang Pintar. “Sebelumnya jika ingin menggunakan internet saya harus bergantian dengan tetangga. Jika pergi ke warnet harus membayar. Sekarang kami bisa menggunakan komputer bersama-sama dengan teman-teman dan itu sangat menyenangkan,” ungkapnya.