Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 di wilayah Jawa Barat (Jabar) telah dinyatakan selesai dan sekarang ini masuk pada masa Program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PPLS).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengucapkan selamat dan mengapresiasi peran sekolah swasta yang sudah membantu para siswa baru.
“Saya ucapkan selamat bagi mereka yang bisa diterima. Karena seperti kita tahu, kapasitas sekolah negeri tentu sangat terbatas. oleh karena itu juga dalam kesempatan ini, saya mengapresiasi peran sekolah-sekolah swasta yang sudah membantu menyediakan sarana dan kesempatan untuk belajar dari para siswa baru ini,” ujar Emil sapaan akrabnya usai membuka PPLS se Jabar, di SMKN 12 Bandung, Senin (17/9).
Baca Juga:Punya Koin Kuno Rp100 Karapan Sapi? Segera Jual ke SiniRatusan Mahasiswa Ciamis Sepakat Perangi Hoaks
Ridwan Kamil menerima laporan, ada 4.791 calon siswa yang didiskualifikasi atau dibatalkan dari Pendaftaran PPDB 2023/2024.
Alasannya karena ribuan siswa itu berusaha mengelabui sebagai sistem pendaftaran PPDB dengan cara illegal.
“Jadi mereka ini yang mendaftar dengan cara-cara ilegal seperti KK, domisili yang disiasati, itu sudah kita batalkan. Memang tidak ada drama-drama yang ekspektasi orang, tapi kita ini terstruktur ada tim pengaduan dan kita sudah membatalkan sebanyak 4.791 calon siswa yang mencoba mengelabui domisili dan KK nya,” ungkapnya.
Ridwan Kamil mengatakan hal itu menjadi bahan evaluasi pemprov Jabar khususnya Dinas pendidikan (Disdik).
“Tentunya akan kita evaluasi, karena banyak komplain juga sana sini, nanti bersama Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar akan melakukan evaluasi menyeluruh, Sehingga Jabar Insyaallah yang hadir di sini (yang lolos), itu sesuai dengan seleksi domisili sistem sosial zonasi,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya menyebut bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus evaluasi guna menyikapi adanya pembatalan ribuan calon siswa tersebut.
“Jadi akan kita lakukan evaluasi dan ini juga menjadi bagian yang harus kita perbaiki untuk tahun depan nanti (PPDB 2024),” ujarnya.
Baca Juga:Jumlah Nama Asep di Kabupaten GarutSyarat Masuk Paguyuban Asep Sedunia, Bolehkah Selain Suku Sunda?
Sementara saat disinggung lokasi atau wilayah pembatalan ribuan calon siswa tersebut, Wahyu enggan menjelaskan secara rinci. Menurut dia, ribuan siswa tersebut rata-rata melakukan tindakannya seperti pemalsuan data saat masa pendaftaran.