TASIKMALAYA – Pak Uu (sapaan Gubernur Jabar) menyebut bahwa banjir di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya sudah sering terjadi.
Hal itu dikatakan pak Uu menanggapi banjir yang terjadi pada Juma 7 Juli 2023 di ponpes Miftahul Huda tersebut.
Hal itu disampaikan Pak Uu karena dia masih mempunyai hubungan keluarga dengan pemilik ponpes Miftahul Huda Manonjaya.
Baca Juga:PPATK Sudah Bekukan Rekening Panji Gumilang dan Al Zaytun, Ridwan Kamil Sampaikan Sesuatu yang MengejutkanRidwan Kamil Komitmen Kerja Sama dengan Guangxi Zhuang, Banyak Investor yang Sudah Disiapkan
Menurut Pak Uu, banjir itu disebabkan karena luapan dua sungai yang menjadi satu. Banjir tersebut sudah sejak lama terjadi bahkan ketika dia masih sekolah di bangku SD.
Di sungai tersebut kata pak Uu, terjadi pendangkalan sungai akibat sedimentasi. Hal itulah yang menyebabkan luapan air.
“Banjir itu sudah dari dulu, sejak saya masih usia SD sudah sering banjir. Kalau dihitung sudah puluhan kali. Karena dua sungai jadi satu saat melewati jalan utama pesantren di jalan depan. Dulu juga saat sungai masih dalam sudah banjir, apalagi sekarang terjadi pendangkalan,” kata pak Uu Jumat (7/7/2023).
Atas kejadian tersebut, Pak Uu meminta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bisa melakukan penggalian sungai yang melewati jalan utama ke pesantren tersebut.
Pasalnya jika wilayuah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi, air sungai selalu meluap ke kawasan pesantren.
“Harus digali lagi supaya dalam sungainya. Dulu banjir apalagi sekarang. Sudah langganan sebetulnya, tapi kondisi sekarang surut lagi. Pasantren agak jauh ke lokasi banjir, jadi masih aman,” ucapnya.
Namun demikian, pak Uu memastikan banjir tersebut tidak sampai membuat proses pendidikan di ponpes Miftahul Huda terganggu. Karena posisi bangunan ponpes berada lebih tinggi dari lokasi banjir.