JAKARTA – Pengamat politik Adi Prayitno menilai masuknya nama Ridwan Kamil dalam bursa cawapres mendampingi Ganjar Pranowo tak hanya sekedar joke politik.
Dimana, nama Ridwan Kamil sendiri muncul dalam bursa cawapres Ganjar ketika Sekjen PDIP Haso Kristiyanto menyampaikannya melalui pantun.
“Kalau Hasto yang bicara pasti serius. Tak mungkin main-main sebatas joke,” kata Adi kepada media.
Baca Juga:Pak Uu Berpesan Pada Jemaah Haji Ketika Jadi Khotib di ArafahOceu Warga Garut Jual Uang Kuno Miliknya, Mulai Nominal Rp1 sampai Rp500
Adi mengatakan, Hasto bisa dikatakan orang kedua di partai PDIP setelah Megawati Soekarnoputri.
“Puisi Hasto semacam proposal politik ke Golkar untuk melakukan komunikasi dan penjajakan merajut kemungkinan koalisi 2024,” ucap Adi.
Terlebih, sambung Adi, jika Ridwan Kamil berduet dengan Ganjar, maka diprediksi akan menguasai pulau Jawa.
Karena Ridwan Kamil dinilai akan menyumbang suara signifikan dari Jawa Barat.
“RK ( Ridwan Kamil) penguasa Jawa Barat dengan jumlah pemilih paling banyak se-Indonesia,” ujarnya.
“Kalau duet ini terwujud maka Ganjar-RK dipastikan unggul di pulau Jawa: Jatim, Jateng, dan Jabar. Jumlah pemilih di tiga provinsi ini mencapai 45 persen jumlah pemilih nasional,” ucap Adi.
Di sisi lain kata Adi, simulasi survei lembaganya menyebut bahwa duet Ganjar Ridwan Kamil elektabilitasnya menjanjikan.
“Sebab RK merupakan cawapres yang masuk top three survei,” ungkapnya.
Baca Juga:Cek di Sini, Uang Kertas Kuno yang Dijual MahalKasus HIV-AIDS di Garut Selalu Mengalami Peningkatan Setiap Bulannya
Hanya saja, yang jadi masalah adalah dari hasil musyawarah nasional (Munas) Golkar memutuskan mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto.
“Problemnya, capres/cawapres Golkar hasil Munas itu Airlangga Hartarto, bukan RK. Kalau RK yang ditarget PDIP tentu problematik,” tuturnya.