Islam mensyariatkan sesuatu tentu ada manfaat di dalamnya.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam risalahnya,
الدين مبني على المصالح في جلبها و الدرء للقبائح
“Agama dibangun atas dasar berbagai kemashlahatan, mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan”
ما أمر الله بشيئ, إلا فيه من المصالح ما لا يحيط به الوصف
“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh” (Risaalah fiil Qowaaidil fiqhiyah hal. 41, Maktabah Adwa’us salaf).
Mengutip yankes.kemkes.go.id disebutkan bahwa semua makanan yang bersumber dari hewan pasti mengandung kolesterol. Namun sebenarnya kolesterol tidak selalu akan berbahaya. Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dinding sel, mendukung metabolisme dan membuat berbagai hormon, seperti estrogen dan tentosteron.
Mengonsumsi daging kambing tidaklah berbahaya asalkan tidak secara berlebihan.
Baca Juga:Kusnanto Jual Koin Kuno Miliknya Sebesar Rp450 juta, Ayo IntipResep Bumbu Sate Kambing yang Lezat untuk Idul Adha
Dan menariknya, jika dibandingkan dengan beberapa daging lain, ternyata kandungan kolesterol pada daging kambing tidak lebih tinggi.
Berikut ini kandungan kolesterol pada setiap 100 gram jenis daging.
- Daging kambing mengandung 75 mg kolesterol.
- Daging domba mengandung 110 mg kolesterol.
- Daging sapi (potongan sirloin) mengandung sekitar 90 miligram, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.
- Daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol.
- Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.
dari data tersebut, jika dibandingkan daging domba, daging sapi berlemak dan dada atau paha ayam, rupanya daging kambing justru mengandung lebih sedikit kolesterol.
Selain itu daging kambing juga mempunyai beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Misalnya protein, lemak, kalium, zat besi, zinc, kalsium, selenium, fosfor, vitamin B, vitamin K dan vitamin E.