Masjid Al Jabbar juga memiliki fasilitas pendukung seperti Museum Rasullulah dan Alquran. Selain itu, ada juga foodcourt, tempat untuk manasik haji, penginapan dan perpustakaan yang bisa dimaksimalkan oleh warga.
Satu dari banyaknya hal yang menarik, terdapat galeri Rasulullah. Galeri ini berisi berbagai materi tentang perkembangan Islam. Mulai dari gambaran jazirah Arab sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, hingga penyebarluasan agama Islam di Indonesia khususnya Jawa Barat.
“Galeri Rasulullah sudah bisa dikunjungi. Materinya dimulai dari sejarah zaman jahiliyah, kelahiran Rasul di Tahun Gajah, mendapat wahyu, dan seterusnya. Ini sangat padat dan kaya informasi,” ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga:35 Desa Wisata di Jabar Raih Anugerah, Masuk 500 Besar ADWI Kategori UnggulanWagub Jabar Sepakat dengan Sensus Pertanian, Kebijakan Pemerintah Perlu Data Akurat
“Insya Allah ini yang terbesar juga tercanggih mungkin sedunia, dan adanya di tanah Jawa Barat. Ini sudah menjadi destinasi wisata religi. Semoga menjadikan kita naik kelas sebagai umat Muslim di Jawa Barat,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Benny Bachtiar yang bertugas sebagai Divisi Seni Budaya Sains Museum Bidang Ekonomi dan Kemandirian Masjid Raya Al Jabbar mengatakan, kehadiran galeri Rasulullah sangat baik sebagai sarana edukasi bagi anak-anak dalam memahami akan sejarah Islam.
“Terlebih terhadap beberapa sifat Nabi Muhammad, salah satunya akan kejujuran yang kini sudah mulai terkikis,” kata Benny.
Ketua MUI Jabar Rahmat Syafe’i menuturkan, kehadiran Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar bukan saja sebagai sarana wisata religi. Namun juga dipandang sebagai sarana pendidikan untuk masyarakat.
“Yang harus kita petik dari sejarah itu bukan catatan peristiwanya saja, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah edukasi. Saya kira dari galeri ini, edukasi tersebut sangat jelas bisa kita dapatkan,” tuturnya.
Rasa bangga juga diungkapkan Gubernur Jabar periode 2008-2018 Ahmad Heryawan. Dirinya mengapresiasi penggunaan teknologi yang dapat membantu pengunjung memahami sejarah perkembangan Islam.
“Dari galeri ini diharapkan bisa memberikan pemahaman tentang Islam yang lebih mudah. Bahwa Islam sejati itu indah dan nyaman,” ungkapnya.
Baca Juga:Elektabilitas Naik, Ganjar Pranowo Dinilai Cocok Jadi Penerus JokowiRidwan Kamil Minta Viralkan Jika Ada Pungli di PPDB
Sebagaimana layaknya tempat ibadah dan wisata lainnya, ada sejumlah aturan yang harus diikuti ketika berkunjung ke masji yang ikonik ini. Yakni pengunjung wajib memerhatikan batas suci, tidak diperbolehkan makan dan minum di area masjid, tidak diperbolehkan tidur di area masjid, wajib membawa plastik untuk sepatu/sandal, dilarang menginjak rumput, tidak diperbolehkan berenang di kolam masjid, dilarang merusak fasilitas, wajib menjaga kebersihan lingkungan dan harus memerhatikan barang bawaan pribadi dan anak. (and)