RADAR GARUT – Uji coba pembatasan pembelian BBM Pertalite mulai berlaku di sejumlah daerah. Di daerah yang sudah ditargetkan, kendaraan yang belum terdaftar di Program Subsidi Tepat MyPertamina hanya boleh membeli Pertalite maksimal 20 liter.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan bahwa selama uji coba subsidi tepat setiap masyarakat yang belum mendaftar program Subsidi Tepat MyPertamina akan dibatasi. Yakni dengan pembelian BBM maksimal 20 liter atau Rp 200 ribu per hari.
“Jadi dalam masa percobaan subsidi tepat, sambil menunggu revisi Perpres atau regulasi yang mengatur, Pertamina melayani pembelian dengan subsidi tepat barcode. Jika belum daftar, maksimal diberikan 20 liter perhari,” kata Saleh.
Baca Juga:Cara Membuat KTP Digital Lewat Hp Terbaru 2023, Simpel dan Gak Pake Ribet5 Tanggal Lahir ini Ditakdirkan Mendapat Rezeki Melimpah, Apakah Kamu Termasuk?
Saleh mengatakan, jumlah 20 liter per hari cukup untuk konsumsi kendaraan pribadi di sekitaran kota. Namun, jika pengendara ingin bepergian jauh dan memiliki kebutuhan lebih dari kapasitas yang ditentukan, saleh menyarankan agar segera menggunakan barcode.
“Jadi kalau mau lebih dari itu untuk perjalanan lebih jauh. Silahkan pakai barcode agar terdata dengan baik menuju subsidi tepat sasaran,” ujar Saleh.
Saleh menjelaskan, saat ini uji coba pembatasan pembelian BBM subsidi Pertalite sudah dilakukan. Diantaranya ada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.
Adapun saat ini terdapat 41 kabupaten kota yang sudah menerapkan uji coba tersebut.
Rinciannya adalah, 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, 7 kabupaten/kota di Bangka Belitung, serta di Kabupaten Mimika.
Ia menyebut uji coba ini akan terus dilakukan hingga kendaraan yang membutuhkan subsidi BBM sudah terdaftar.
“Sampai semua kendaraan yang butuh subsidi terdaftar harapannya,” ungkapnya.