GARUT – Pembangunan kampus 2 Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah Garut, Minggu (7/5) diinspeksi oleh sejumlah perwakilan donatur dari negara Kuwait. Hasil inspeksi, mereka mengaku puas atas progress dan kualitas bangunan yang dibangun.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah, KH Devi Muharram Sholahuddin mengatakan bahwa inspeksi dilakukan setelah pada 5 Januari 2023 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus 2. Selama proses tersebut, diakuinya hingga saat ini progress pembangunan sudah mencapai 40 persen.
“Target selesai 1 tahun, jadi Januari 2024 harus selesai. Total ada 9 proyek bangunan, mulai aula pertemuan, masjid, asrama santri 2, asrama yatim, ruang kelas, dapur umum, resto, mini hall, dan rumah dinas guru,” kata Devi.
Baca Juga:Warga Talegong Temukan Mayat di Dalam Karung saat Gotong-RoyongLuapan Air Selokan Sebabkan Tembok Rumah di Pasirwangi Garut Jebol
Adapun total bantuan yang didapatkan Darussalam Kersamanah, diakuinya mencapai Rp35 miliar. Untuk tahap pertama setidaknya sudah turun Rp7 miliar. “Seluruh bantuannya dari Kuwait, Yayasan Sosial Syeikh Abdullah Alnouri dan dari lembaga negara Kuwait juga,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa bentuk bantuan yang diberikan adalah sosial. Selama ini pun pihak Kuwait kerap memberikan bantuan karena Darussalam Kersamanah berkomitmen untuk menjaga kualitas bangunan, termasuk dalam memaksimalkan pemanfaatannya.
“Walau memang terkadang jumlah bangunan kurang dengan jumlah santri yang ada saat ini sehingga donatur dari Kuwait selalu memberikan bantuan. Saat ini santri kami dari Sumatera sampai Papua termasuk luar negeri ada 2.200, untuk yatim 400, guru-guru ada 300,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sosial Syeikh Abdullah Alnouri, Syeikh Jamal Abdul Khaliq Abdullah Alnouri mengatakan bahwa pihaknya memang menginspeksi pembangunan yang saat ini sedang berjalan di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah. “Bagaimana progres pekerjaannya dan semoga bisa segera selesai dan digunakan santri,” katanya.
Jamal mengaku bahwa hasil inspeksi, secara umum apa yang dilihatnya sudah sangat memuaskan sebagaimana dilakukan di kampus 1 Darussalam Kersamanah. Oleh karena itu menurutnya hasil pembangunan pun akan dirasakan manfaatnya seperti sebelumnya.
Adapun kaitan dengan resesi dunia, diakuinya hal tersebut tidak mengganggu Kuwait untuk memberikan bantuan. “Kami niat membantu lillahi taala, apapun kondisinya akan tetap membantu Indonesia, ada yang perorangan, ada yayasan sosial, juga pemerintah,” jelasnya.