RADAR GARUT – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud) menyampaikan bahwa kunjungan wisatawan selama libur idul fitri mengalami peningkatan.
Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan, hal itu akibat telah melandainya Pandemi Covid 19 di Indonesia khususnya Jabar.
“Amino masyarakat terhadap wisata ini betul-betul luar biasa, karena memang mereka 3 tahun kemarin tidak bisa kemana-mana karena kondisi pandemi. Tapi hari ini adalah, momentumnya luar biasa,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu 26 April 2023.
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut Puncak Arus Balik di Jabar Telah TerlewatiCara Pinjam Pulsa Indosat, Sangat Membantu di Saat Mendesak
Sebagai contoh kata Benny, dapat terlihat dari keterisian kamar hotel atau okupansi yang dapat menyentuh di angka 100 persen.
“Untuk kunjungan wisatawan, ini belum terhitung, tapi untuk okupansi hotel itu rata-rata kurang lebih 98 persen dan itu full. Bahkan, di 27 kabupaten kota juga itu ada yang mencapai 100 persen,” ucapnya
Maka dengan adanya hal tersebut, Benny memprediksi bahwa kunjungan wisatawan di Jabar akan terus mengalami peningkatan hingga tangga 1 Mei 2023 nanti.
“Jadi ini akan terus terjadi sampai akhir Minggu ini. Jadi ini kemungkinan, sampai tanggal 1 Mei (2023) kunjungan wisatawan di Jabar akan terus ramai dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan,” ucapkan
Bahkan beberapa daerah favorit destinasi wisata juga, ia menuturkan bahwa akan terus mengalami penambahan jumlah kunjungan.
“Yang pasti Bandung raya, Bogor raya, itu sudah sangat jelas tinggi (kunjungan wisatawan). Tapi ini yang luar biasanya justru di Cirebon raya itu sangat signifikan pernikahannya dibandingkan dengan tahun kemarin,” pungkasnya
Sebelumnya, Benny mengaku bahwa pihaknya mengaku sulit untuk memprediksi kujunga wisata di lembaran tahun 2023 ini.
Baca Juga:Asam Lambung Dapat Menimbulkan Sesak NapasPengunjung ke Pantai Sayang Heulang Garut Selatan Naik 20 Persen
“Kita yang luar biasa itu (kunjungan wisatawan) pada btahun 2022 kemarin, itu lonjakan bisa sampai dengan 74 juta. Padahal sebelum pandemi tahun 2019 dalam keadaaan normal saja hanya sekitar 62 juta. Jadi ini sangat luar biasa, karena disebabkan dengan moda transportasi udara itu belum berjalan normal,” katanya di Bandung, Rabu 29 April 2023.