Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebut bahwa pihaknya kini telah menyiapkan sebanyak 9 juta dosis vaksinasi atau imunisasi polio yang akan disuntik kepada seluruh anak dibawah lima tahun (Balita).
Kepala bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar, Rochadi menyebut hal itu dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari status Kejadian luar biasa (KLB) polio di Jabar.
“Jadi kami akan melakukan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Supin). Dan disebut sub ini karena (kasus polio) tidak nasional. Jadi di seluruh Jabar di 27 kabupaten kota itu akan kami lakukan pekan imunisasi dan tidak terfokus di Purwakarta saja,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis 30 Maret 2023.
Baca Juga:Batal Digelar di Indonesia, Ridwan Kamil: Persiapan Jabar Sudah MaksimalKetua MUI Garut Sebut Perbedaan Penanggalan 1 Syawal Sudah Biasa, Jangan Dijadikan Perpecahan
Rochadi menjelaskan, pelaksanaan Supin ini juga berdasarkan hasil pertemuan antara Pemprov Jabar, Kemenkes, dan WHO. Dimana dalam pertemuan itu, ia mengatakan, temuan kasus polio di Jabar khususnya Purwakarta harus segera diantisipasi.
“Itu harus secepatnya dilakukan antisipasi. Makanya, dari situ kami langsung komunikasi dengan Kemenkes dan muncullah tanggal 3 April 2023 kita melakukan Supin (Sub Pekan Imunisasi) di putaran pertama dan kita targetkan selesai selama 7 – 14 hari,” ujarnya
Untuk pelaksanaan Supin ditahap pertama, Rochadi mengungkapkan bahwa sekitar 4 juta balita akan mendapatkan vaksinasi atau imunisasi polio.
“Dosis yang dibutuhkan semuanya itu adalah 8 juta dosis. Nah yang 4 juta (dosis) itu berada di tahap pertama, kemudian yang keduanya itu 4 juta dosis lagi. Tapi kami secara keseluruhan, sudah menyiapkan 9 juta dosis (imunisasi polio),” ungkapnya
Meski begitu, Rochadi menuturkan pemberian vaksinasi lainnya seperti campak dan rubella akan terus dilakukan oleh Pemprov Jabar.
“Tapi karena hanya kasus polio, jadi kami prioritaskan untuk polio dulu. Tetapi ini juga, kami tidak akan menghilangkan imunisasi lainnya. Jadi kalaupun kita lakukan polio, tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat yang ingin memenuhi kelengkapan imunisasi, itu kita akan ikut sertakan,” pungkasnya
Diketahui, Dinkes Purwakarta mengonfirmasi kemunculan kasus polio yang terjadi kepada seorang anak berusia empat tahun lima bulan di Kecamatan Maniis.
Baca Juga:Pasca Banjir, Kades di Bayongbong Kecewa dengan PUPR, Sudah Sering Diminta Normalisasi Irigasi Tapi NihilPSSI Askab Garut Akan Gelar Turnamen Usia Muda
Bahkan Kabid P2P Dinkes Purwakarta, Eva Lystia memastikan anak tersebut sudah positif polio berdasarkan hasil uji laboratorium.