BANDUNG – Pemerintah pusat rencananya akan menawarkan pengelolaan bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati kepada investor luar atau asing.
Beberapa negara yang masuk bidikan untuk ditawarkan saham pengelolaan BIJB adalah Arab Saudi, India, hingga Singapura.
Menanggapi hal tersebut, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, penawaran kepada investor asing tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:PKL di Pengkolan, Pemkab Garut Bukan Membebaskan Tapi Hanya KebijaksanaanIstri Suka Pamer Kekayaan, Pegawai Ditjen Perhubungan Laut Dinonaktifkan
Bahkan, kata Ridwan Kamil, saat ini rencana penawaran saham pengelolaan BIJB kepada investor asing sudah dalam proses.
”Intinya sudah disetujui oleh Kemenhub, Presiden (Jokowi) agar pengelolaannya (BIJB Kertajati) menjadi profesional,” ujar Kang Emil Sapaan akrabnya saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Senin (27/3).
Kang Emil mencontohkan, sebagai gambaran adalah pengelolaan Bandara Kualanamu di Medan dan Batam. Setelah dikelola investor asing, bandara itu menjadi profesional.
”Kualanamu (Bandara), itu dikelola oleh investor asing tidak masalah. Bahkan menjadi bagus, kemudian bandara Batam juga sama,” ucapnya
”Jadi pola bandara ini (Kualanamu dan Batam) dikelola oleh investor profesional dan juga operator, itu diarahkan, dimotivasi oleh Kemenhub,” imbuhnya.
Dengan melihat kedua bandara tersebut, maka Emil pun memastikan jika rencana pengelolaan BIJB atau Kertajati akan ditawarkan kepada investor asing.
”Maka BIJB juga akan melepas sahamnya, dan sedang proses siapa yang nanti akan mengelola, nantibkita publikasikan karena prosesnya butuh seleksi mana saja yang kira-kira terbaik untuk kebutuhan kita,” pungkasnya. (san)