Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
- Takbir tujuh kali setelah membaca doa iftitah (sebelum membaca surah Al-Fatihah) pada rakaat pertama. Pada rakaat kedua takbir lima kali (sebelum membaca surah Al-Fatihah).
- Mengangkat tangan pada waktu takbiratul ihram dan 12 takbir tersebut.
- Membaca tasbih di antara takbir dengan lafal berikut
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Bacaan latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi
Baca Juga:Cara Membuat Nasi Goreng yang Enak dan PraktisAwal Mula Film Negri 5 Negara
Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagiNya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung,”
- Menyaringkan bacaan takbir, surah Al-Fatihah dan surah lainnya
Amalan Sunnah Sebelum Melaksanakan Ibadah Sholat ‘Idain
Melansir laman Kemenag, berikut amalan sunnah sebelum pelaksanaan sholat ‘Idain adalah:
- Mengumandangkan takbir
- Mandi sebelum sholat ‘idain
- Memakai pakaian terbaik dan wewangian
- Makan sebelum sholat ‘idain
- Melaksanakan sholat ‘idain di lapangan
- Mengajak semua keluarga ke tempat sholat ‘Idain
- Jalan kaki menuju tempat sholat ‘Idain
Bagaimana Hukumnya Shalat Idain yang Bertepatan dengan Sholat Jumat?
Dilasir dari buku Fikih Interaktif Seri 1 oleh M. Agus Yusron, MA., Sholat Jumat yang bertepatan dengan sholat ‘Idain tidaklah gugur kewajibannya jumatnya bagi mukim masjid. Sedangkan untuk yang sangat jauh tempat tinggalnya dari masjid dan sangat melelahkan untuk hadir kembali ke masjid setelah sholat ‘Idain maka ada rukhshah bagi mereka.
Hukum Sholat Jumat saat Idul Adha dan Idul Fitri ini didasarkan pada hadits yang diceritakan Zaid bin Arqam. Berikut hadits yang dimaksud
عَنْ إِيَاسِ بْنِ أَبِي رَمْلَةَ الشَّامِيِّ، قَالَ شَهِدْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ وَهُوَ يَسْأَلُ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ قَالَ أَشَهِدْتَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عِيدَيْنِ اجْتَمَعَا فِي يَوْمٍ قَالَ نَعَمْ . قَالَ فَكَيْفَ صَنَعَ قَالَ صَلَّى الْعِيدَ ثُمَّ رَخَّصَ فِي الْجُمُعَةِ فَقَالَ “ مَنْ شَاءَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُصَلِّ ”
Artinya: Ilyas bin Abu Ramlah Ash-Shami mengatakan, saya melihat Mu’awiyah bin Abu Sufyan bertanya pada Zaid bin Arqam: “Apakah kamu bersama Rasulullah SAW melakukan Sholat Jumat dan sholat ied saat keduanya terjadi di hari yang sama?” Dia mengatakan, “Ya,” lalu bertanya lagi, “Bagaimana Rasulullah SAW melakukannya?” Dia berkata. “Rasulullah SAW melakukan sholat ied, lalu mengabulkan permintaan mereka yang hendak Sholat Jumat, Rasulullah SAW kemudian mengatakan, ‘Jika ada yang ingin melakukan Sholat Jumat maka dia boleh melakukannya.” (HR Sunan Abu Dawud).