GARUT – Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut H.Cece Hidayat mengatakan, jumlah kuota jemaah calon haji dari Kabupaten Garut tahun 2023 ini sebanyak 1.887 orang artinya jumlahnya masih sama dengan tahun 2022 lalu.
“Pemberangkatannya terdiri dari lima kelompok penerbangan (kloter) mulai bulan Mei mendatang. Dari jumlah itu sebanyak 132 orang untuk lansia, tetapi kita tidak tahu siapa itu yang mau berangkat termasuk calon haji termuda belum didata ke sana,” ujar Cece Hidayat seusai menghadiri rapat koordinasi dengan Baznas dan para camat se-Kabupaten Garut di Aula Kantor BJB Garut, Jumat 17 Maret 2023.
Menurut Cece Hidayat, dari jumlah 1.887 orang itu sebanyak 1.050 orang itu yang sudah lunas, artinya mereka tidak usah bayar lagi dan tinggal menunggu keberangkatanya.
Baca Juga:Khasiat Daun Handeuleum untuk Obat Wasir, Banyak Warga Garut yang Sudah MembuktikannyaKabupaten Garut Raih Penghargaan MURI, Sajian Baso Aci Terbanyak
“Alhamdulillah Garut tidak ada satu orang pun yang mengundurkan diri akibat kenaikan ongkos biaya haji. Tapi ada juga yang mengundurkan diri dengan alasan karena sakit, ada juga yang meninggal dunia, jumlah keseluruhanya ada sekitar 24 orang. Jadi yang mengundurkan diri bukan karena kenaikan ongkos tetapi karena sakit dan meninggal dunia dan rata rata yang mengundurkan diri usianya diatas 65 tahun bukan karena biaya kenaikan,” kata Cece Hidayat.
Cece Hidayat menyebutkan, masyarakat yang sakit dan mengundurkan diri kebanyakan biayanya belum lunas. Dan untuk biayanya dikembalikan tanpa ada potongan.
“Jadi kalau yang meninggal dunia, bawa surat keterangan meninggal dunia datang ke kantor Kemenag kemudian 10 hari kerja uang kembali masuk ke rekening masing-masing tanpa ada potongan apapun,” ujarnya.
Menurut Cece Hidayat, Pemerintah telah menentukan bahwa biaya haji tahun 2023 rata-rata untuk jamaah sebesar Rp 90 Juta.(Alle)