Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,
“Siapa yang berpuasa dan dia berbicara dusta, atau melakukan perbuatan sia-sia, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya”.
Hal ini menunjukkan bahwa perilaku buruk, seperti berbohong atau melakukan perbuatan yang sia-sia, dapat membatalkan nilai ibadah puasa.
Benar, marah tidak secara langsung membatalkan puasa, namun dapat mengurangi kesempurnaan pahala dari puasa tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, “Siapa yang berpuasa, namun tidak meninggalkan perkataan dan tindakan buruk, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya”.
Baca Juga:Menangis Saat Berpuasa? Ini Hukumnya Menurut IslamPacaran Saat Berpuasa? Ini Hukumnya Menurut Islam
Hal ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga untuk mengendalikan emosi dan menghindari tindakan yang buruk.
Demikian artikel tentang Hukum Marah Saat Berpuasa. Semoga bermanfaat.