Kronologi Jerome Polin Dihujat Warganet Karena Konten Viralnya di Sosial Media

Kronologi Jerome Polin Dihujat Warganet Karena Konten Viralnya di Sosial Media
0 Komentar

RADAR GARUT – Kronologi Jerome Polin Dihujat Warganet Karena Konten Viralnya di Sosial Media

YouTuber sekaligus creator konten terkenal asal Indonesia, Jerome Polin kembali menjadi perbincangan di sosial media dan menuai kritik warganet di Twitter. Kali ini, Jerome yang dikenal pintar matematika dan sering membuat konten edukasi tentang matematika itu dihujat netizen lantaran video yang diunggah melalui TikTok dan Reels Instagram.

Pasalnya dalam video tersebut, Jerome membuat konten berjoget dengan dua dokter koas yang juga populer di TikTok, Farhan Firmansyah dan Ekida Firmansyah. Terlihat, Jerome, Farhan, dan Ekida mengenakan jas putih yang biasa dipakai oleh dokter.

Baca Juga:Kata-kata Mutiara Fajar Sadboy ViralBeginilah Cara Pasang Atribut Pluit Pramuka Yang Tepat dan Kuat

Hal yang membuat warganet geram adalah kalimat yang dicantumkan dalam video tersebut, yaitu “Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin”. Meskipun terlihat biasa dan dibuat dengan candaan, namun netizen menganggap, Jerome dan dua rekan lainnya tidak memiliki kepekaan terhadap sosial karena kalimat tersebut biasanya diucapkan oleh dokter kepada keluarga pasien ketika pasien tidak dapat diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.

Video yang awalnya diunggah di TikTok dan Reels Instagram itu mendadak ikut viral di Twitter dan Facebook. Bahkan pemilik akun Bernama @rizkahasanah yang memang berprofesi sebagai dokter, tampak sangat menyayangkan aksi dari Jerome dan dua rekannya itu.

“Ngeliat kmrin pasien meninggal di depan mataku sendiri, dan bilang ke keluarganya kalo harus dilepas monitor & O2 mask nya and my supervisor literally said those words,,, and seeing this insensitive influencer making fun of it. Wow, no wonder everyone hates you,” tulisnya.

Akun dokter tersebut bahkan sempat mengungkapkan pengalaman sedihnya ketika harus menyaksikan keluarga pasiennya kehilangan anggota keluarga mereka didepan matanya sendiri.

“Saya bahkan hampir menangis kemarin ketika keluarga pasien menangis di depan saya,” ungkapnya.

“Saya ingat diriku hancur berkeping-keping ketika dokter mengucapkan kata-kata itu dan mulai mengambil semua alat pendukung untuk membantu kehidupan pada ayah saya. Dan kemudian dia pergi ke tempat yang lebih baik” ungkapnya.

0 Komentar