RADAR GARUT- Di Toraja, Sulawesi, angkat peti jenazah atau sering disebut sebagai ritus pemakaman tradisional Toraja adalah salah satu upacara kematian yang sangat penting dan dihormati.
Upacara pemakaman Toraja dianggap sebagai salah satu upacara kematian paling indah di dunia.
Proses angkat peti jenazah dimulai dengan pembuatan peti jenazah yang biasanya terbuat dari kayu.
Baca Juga:Later Platform Cara Auto Post ke Social MediaBantu Programmer Coding dengan GitHub Copilot
Peti jenazah dihiasi dengan ukiran dan diwarnai sesuai dengan status sosial dan posisi yang dipegang oleh orang yang meninggal.
Setelah itu, jenazah dibersihkan dan dipersiapkan untuk upacara pemakaman. Keluarga akan menyediakan bahan makanan dan minuman yang banyak untuk disajikan kepada tamu yang hadir.
Tamu yang hadir di upacara kematian Toraja sangatlah banyak, dan mereka biasanya datang dari berbagai daerah di Sulawesi.
Setelah semua persiapan selesai, peti jenazah kemudian diangkat oleh para pengusung atau disebut sebagai “erong”.
Para pengusung membawa peti jenazah dengan menggunakan tali dan menempuh jarak yang cukup jauh, terkadang hingga beberapa kilometer.
Mereka berjalan melintasi bukit, sungai, dan hutan menuju tempat pemakaman yang terletak di gua atau tebing batu.
Sesampainya di tempat pemakaman, peti jenazah diletakkan di dalam ruangan khusus yang disebut “liang tongkonan”.
Baca Juga:OOTD Kemeja Putih dan Jeans Hijab yang KekinianResep Bisnis Rice Bowl Rumahan yang Menjanjikan
Di dalam liang tongkonan, jenazah akan disimpan dalam peti jenazah selama beberapa waktu, yang bisa berlangsung hingga beberapa tahun, sambil menunggu keluarga mengumpulkan uang untuk melanjutkan upacara pemakaman.
Upacara pemakaman Toraja merupakan upacara yang sangat penting dan dihormati.
Hal ini karena dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal, dan juga sebagai upacara yang dapat mempersatukan anggota keluarga dan komunitas setempat.
Toraja, Sulawesi terkenal dengan budaya dan tradisi yang kaya, terutama dalam hal upacara pemakaman dan arsitektur rumah adat.
Masyarakat Toraja memiliki tradisi pemakaman yang unik di mana mayat diperlakukan sebagai anggota keluarga yang masih hidup dan mereka percaya bahwa roh orang yang meninggal masih bisa berinteraksi dengan orang yang masih hidup.
Upacara pemakaman di Toraja biasanya melibatkan prosesi yang rumit dan sering kali memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.