Kata Sindiran untuk Orang yang Tidak Ikhlas Menolong – Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia akan saling membutuhkan bantuan orang lain. Ada kalanya kita akan membutuhkan pertolongan orang lain bahkan hanya untuk urusan yang kecil.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita untuk saling menolong. Apa yang bisa kita bantu untuk meringankan kesulitan orang lain, maka hendaklah kita melakukannya dengan ikhlas. Karena suatu saat nanti, ada kalanya kita juga membutuhkan pertolongan orang lain.
Bahkan pertolongan itu tidak dibalas oleh orang yang kita tolong sebelumnya. Tapi Allah terkadang akan membelas kebaikan kita melalui jalan orang lain yang tak kita sangka-sangka. Hal itu bisa terjadi apabila kita menolong orang lain dengan ikhlas.
Baca Juga:Bintang Atlet Balap Sepeda Garut Ikuti Kualifikasi Olimpiade 2024 ParisLantik 206 Pejabat, Ridwan Kamil Singgung Tahun Politik
Karena pertolongan Allah akan datang ketika kita juga mau menolong hambanya yang lain. Seperti itulah kehidupan akan saling berjalan secara harmonis.
Beberapa dalil dalam Islam, ada hadits dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan ayat Al Quran tentang menolong sesama ini. Berikut ini dalilnya:
“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.“ (QS. Al-Mā’idah: 2)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya (dalam meraih derajat yang tinggi-red), maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya.”(HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad dll)