GARUT – Jika berbicara tentang kabupaten/kota tertinggal di Jawa Barat, pasti yang terbayang oleh kita adalah Kabupaten Garut, karena Garut pernah dinobatkan deretan kabupaten tertinggal di Jabar.
Rupanya sekarang tidak lagi seperti itu. Bahkan dalam urusan pendidikan, Kabupaten Garut juga sudah mulai mengalami peningkatan dibanding kabupaten/kota lain di Jabar.
Termasuk dalam hal ini jika berbicara tentang angka partisipasi murni (APM) sekolah dan angka rata-rata lama sekolah, yang terendah rupanya bukan Kabupaten Garut.
Baca Juga:BIRCU Publisher: Democracy, But What Kind of Democracy?Ade Ginanjar Usulkan Program Bantuan Keuangan ke Desa dari APBD Provinsi Jabar
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dedi Supandi menerangkan angka partisipasi murni dan rata-rata lama sekolah yang terendah di Jawa Barat tahun ini ditempati Kabupaten Subang. Sebaliknya kabupaten dengan APM dan angka rata-rata lama sekolah tertinggi adalah Kota Bandung.
” Ini mulai bergeser, angka partisipasi murni dan rata rata lama sekolah yang tertinggi itu Kota Bandung dan yang terendah untuk di Jawa Barat ini berada di Kabupaten Subang,” ujarnya kemarin usai acara musrenbang pendidikan di Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Sementara tahun lalu, kabupaten dengan APM dan angka rata-rata lama sekolah terendah di Jawa Barat adalah Kabupaten Indramayu.
Dalam upaya meningkatkan pendidikan di Jabar ini, Dedi menerangkan bahwa Dinas Pendidikan Jabar akan meningkatkan mutu dan akses pendidikan.
Capaian yang diharapkan adalah bagaimana peningkatan rata-rata lama sekolah dan meningkatkan APM, termasuk juga percepatan akses sarana dan mutu pendidikan itu sendiri.
” Maka tadi kita inovasikan menjadi tiga garus besar, diantaranya adalah yang kita namakan dengan pendidikan juara. Yaitu ada sekolah juara pada revitalisasi integrasi dan ada yang berkaitan dengan Jabar future Leader,” ujarnya.(gilang/radargarut.jabarekspres.com)