Pekalongan – Persoalan sampah harus ditanggapi serius oleh semua pihak bukan hanya pemerintah. Pasalnya sampah menjadi persoalan krusial di semua negara di dunia ini.
Menyadari hal itu Bank BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) terus melakukan berbagai inisiatif dalam mengatasi persoalan sampah. Yaitu dengan program yang secara nyata bisa membantu mengatasi sampah di wilayah perkotaan atau padat penduduk.
Diantara program yang dilakukan BRI yaitu melalui gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas” yaitu program pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi dengan program-program BRI lainnya. Kali ini, implementasi Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas” dilakukan di Pasar sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi masayarakat.
Baca Juga:Bandara Kertajati Dapat Restu Layani Penerbangan Jemaah HajiBagaimana Cara Mengaktifkan NIK KTP di Dukcapil Pusat?
Gerakan BRI ini juga sekaligus menyukseskan Hari Peduli Sampah yang diperingati setiap tanggal 21 Februari 2023 dan dilakukan di berbagai pasar di beberapa wilayah di Indonesia antara lain wilayah Semarang, Malang, Bandung, Surabaya dan Denpasar.
“Kami menyadari bahwa Pasar merupakan salah satu sarana publik tempat berlangsungnya aktivitas ekonomi masyarakat, dimana aktivitas di Pasar menimbulkan sampah setiap hari. Oleh Karena itu kami mengajak pedagang maupun masyarakat yang beraktivitas di Pasar untuk menjaga kebersihan pasar dimana sampah yang dihasilkan dapat dipilah dan diolah dengan tepat” ungkap Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto, yang hadir langsung menyaksikan dan meresmikan Program Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas” di Pasar Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Kamis (16/02/2023).
Di Pasar Kesesi BRI Peduli menyalurkan bantuan berupa penyediaan Tempat Sampah Terpilah, mesin daur ulang sampah, pemberian shopping bag kepada pembeli, dan sekaligus juga melaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan sampah serta kegiatan bersih bersih pasar sebagai bentuk dukungan untuk menjaga kondisi lingkungan pasar yang sehat.
“Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan Pasar Kesesi menjadi Pasar yang sehat dan menjadi percontohan bagi pasar-pasar lainnya di Pekalongan. Kami terus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah sehingga lingkungan Pasar dapat terjaga,” imbuhnya.