GARUT – Penjual eskrim yang diduga menyebabkan puluhan siswa SD keracunan di Kabupaten Garut, akhirnya berhasil diamankan Kepolisian. Informasi itupun telah diterima Kepala sekolah SDN 2 Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul dan para orang tua. Mereka merasa lega dengan adanya informasi tersebut.
Kepala SDN Kersamenak 2 Rudi Nurbawa mengaku lega karena sebelumnya sempat khawatir kalau eskrim itu dijual di tempat lain.
“Saya merasa lega pedagangnya tertangkap karena dikhawatirkan ada lagi korban-korban lainnya,” Kata Rudi Kamis 16 Februari 2023 ketika ditemui wartawan di kantornya.
Baca Juga:Kado HJG ke-210, Pemkab Garut Berikan Bantuan Sepeda Motor ke Desa/KelurahanPemkab Garut Berikan Penghargaan Pada Pengusaha Toko Online, di Upacara HJG ke-210
Sebagai antisipasinya, Rudi menegaskan bahwa ke depan apabila ada pedagang baru ingin mangkal, wajib lapor ke sekolah. Hal itu untuk menghindari kejadian serupa. Karena pedagang eskrim yang diduga menyebabkan keracunan itu memang bukanlah pedagang tetap di sana, melainkan pedagang yang sekedar lewat saja.
“Apabila ada pedagang baru kami pihak sekolah akan melakukan pengecekan terlebih dahulu apa yang dijual oleh pedagang tersebut. Pihak sekolah melarang adanya pedagang yang aneh-aneh, antara lain seperti pedagang Lotre, kami pihak sekolah mengusir pedagang tersebut, karena lotre itu terindikasi judi,” ungkap Rudi.
Berdasarkan informasi dari orang tua sendiri, ketika peristiwa keracunan itu terjadi, banyak yang mencari pedagang eskrim tersebut. Namun para orang tua tidak berhasil mengamankannya karena sudah kabur.
“Sekarang baik saya sebagai kepala sekolah, jajaran Guru dan terutama orang tua siswa merasa lega, pertama anak-anaknya sudah pulih dan bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah sebagaimana semestinya, yang kedua pelaku pedangang eskrim juga sudah diamankan,” tegas Rudi.
Para orang tua juga berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi. “Mudah- mudahan ke depanya tidak ada lagi kejadian seperti ini, saya selaku orang tua merasa was-was dengan kejadian keracunan kemarin, berita kabar penculikan anak juga sudah cukup khawatir ditambah lagi masalah makanan yang berakibat keracunan.” Ungkap Cucu (46) salah satu orang tua murid di halaman sekolah Kamis 16 Februari 2023. (Alle/radargarut.jabareskpres.com)